PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pelaku tabrak lari dengan korban Rio S Simbolon (20) di Jalan Jenderal Sudirman depan Pondok Gurih belum terungkap. Hingga kemarin, pelaku dari kecelakaan maut yang terjadi Sabtu (29/10) dini hari sekitar pukul 01.45 WIB tersebut masih belum diketahui.
Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Angga Wahyu Prihantoro menjelaskan, pihaknya masih mendalami kejadian tersebut. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan untuk mencari para pihak yang terlibat tabrakan.
"Saat ini masih pendalaman. Kami sedang mendalami keterangan tiga saksi," sebut Kasat Lantas, Senin (31/10) sore.
Kompol Angga menyebutkan, pihaknya masih terus mengumpulkan keterangan. Karena saat anggotanya tiba di lokasi tabrakan, pihak yang terlibat yaitu pengendara mobil pikup dan motor N-Max sudah tidak di lokasi.
"Memang ada banyak warga yang berada di lokasi saat evakuasi korban, namun tidak banyak yang tahu. Baru ada tiga saksi yang kami dalami keterangannya," ungkapnya.
Sementara terkait dugaan adanya aktivitas balap liar sebelum peristiwa tabrakan itu terjadi, Kompol Angga belum memberikan kesimpulan. Dari keterangan saksi-saksi yang ada, menurut Kompol Angga, belum ada keterangan yang mengarah adanya balap liar dini hari itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan lalu lintas dini hari itu melibatkan tiga kendaraan, Vixion BM 2630 QV yang dikendarai korban, motor N-Max dan mobil pikup. Kecelakaan berawal saat motor korban bergerak di Jalan Jenderal Sudirman jalur Barat dari arah Selatan atau Bandara menuju Utara.
Sesampai di depan rumah makan Pondok Gurih, korban mendahului sepeda motor N-Max yang berada di depannya. Saat itulah terjadi senggolan hingga motor korban oleng ke kanan dan kehilangan kendali. Saat oleng ke kanan, dari belakang datang mobil pick up. Akibat tabrakan keras itu, warga Jalan Melur itu mengalami luka bagian kepala, kaki dan gigi depan patah hingga dinyatakan meninggal di tempat.(end)
