JANUARI-JUNI 2023

28 Kasus Seksual Terjadi pada Anak

Pekanbaru | Selasa, 01 Agustus 2023 - 09:26 WIB

28 Kasus Seksual Terjadi pada Anak
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Pekanbaru Chairani

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 28 kasus kekerasan seksual terjadi pada anak di Kota Pekanbaru sejak  Januari hingga Juni 2023. Angka ini dinilai cukup tinggi.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Pekanbaru Chairani, Senin (31/7). Di mana berdasarkan data yang dimiliki oleh Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Pekanbaru, total ada 79 kasus kekerasan terhadap anak yang telah ditangani sejak Januari hingga Juni 2023.


Di mana, ada 26 kasus tentang hak anak, sebelas kasus kekerasan fisik terhadap anak, delapan kasus kekerasan psikis, enam kasus hak asuh anak, hingga satu kasus anak berhadapan dengan hukum.

Mirisnya, sebut Chairani, ada sebanyak 28 kasus merupakan kasus kekerasan seksual yang dilaporkan langsung oleh korban dan keluarganya. "Memang dari 79 kasus itu hampir separuhnya merupakan kekerasan seksual terhadap anak, namun semua ini bisa terbongkar karena mulai terbukanya korban kepada orang di sekitarnya," tuturnya.

Dijelaskan Chairani lagi, sebelumnya banyak kasus kekerasan seksual yang sulit diketahui oleh pemerintah akibat korban yang merasa hal tersebut merupakan suatu aib yang harus ditutupi dari siapapun. Namun saat ini banyak kasus yang terjadi karena korban tidak lagi takut melaporkan kekerasan seksual yang dialami, sehingga jumlahnya cukup tinggi.

"Mereka tidak enggan melapor ketika menjadi korban kekerasan seksual, apalagi mereka bisa datang langsung ke kantor polisi maupun ke UPT PPA," ungkapnya.

Chairani menilai, selain karena korban yang mulai terbuka akan kejadian yang ia alami, dari pihak keluarga saat ini juga mengalami lah serupa sehingga tidak takut lagi melapor.

Pihaknya siap menindaklanjuti laporan yang masuk ke UPT PPA Kota Pekanbaru. Apalagi banyak dari korban masih berstatus sebagai pelajar. "Kami mengajak masyarakat tidak lagi takut melapor, ketika ada anaknya yang menjadi korban kekerasan," ujarnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook