JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hari Pneumonia Sedunia diperingati pada 12 November. Hari peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan penyakit pneumonia.
Pneumonia juga merupakan penyakit yang mengancam kelompok usia anak-anak. Gejala yang ditimbulkan adalah gangguan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, maupun jamur.
Dikutip dari laman UNICEF, yang mencatat satu anak meninggal akibat pneumonia setiap 43 detik di seluruh dunia. Angka tersebut menjadikannya pneumonia sebagai penyebab utama kematian bayi dan anak lebih banyak dari AIDS, malaria, dan campak sekaligus.
Sedangkan di Indonesia, pneumonia adalah penyebab 14,5 persen kematian pada bayi dan 5 persen kematian pada anak usia di bawah lima tahun. Dilansir dari Pojoksatu.id (Jawa Pos Group) pada Ahad (12/11/2023). Dari Prof. dr. Cissy Kartasasmita, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi mengatakan bahwa Pneumonia merupakan peradangan paru yang terutama disebabkan oleh infeksi kuman. Gejala dan tanda-tanda pneumonia yang perlu diwaspadai antara lain:
- Demam tinggi
- Batuk yang mengeluarkan lendir berwarna hijau atau kekuningan
- Jantung berdebar
- Napas cepat
- Sesak napas
- Kelelahan
- Menggigil dan keringat dingin
- Nyeri di dada atau perut, terutama saat batuk atau mengambil napas
- Kebiruan pada kulit, bibir, atau kuku (cyanosis)
- Nafsu makan menurun
- Mual dan muntah, terutama pada anak-anak
- Kebingungan, kerap terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman