JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sebagai orang tua, tugas untuk mendidik dan mendampingi anak adalah suatu kewajiban. Maka dari itu, orang tua harus paham bagaimana cara mendidik anak dengan benar.
Ini bukanlah hal yang mudah, karena cara mendidik anak perlu dilakukan sesuai usia anak, karena pada masa tertentu kebutuhan anak berbeda-beda.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dan penting dalam pendidikan anak adalah soal gender dan seksualitas.
Hal ini menjadi pertimbangan dalam menerapkan cara mendidik anak. Karena tentunya perempuan dan laki-laki secara biologis tidak sama.
Cara mendidik anak perempuan dan laki-laki berbeda karena dari kecil perlu diajarkan tentang fitrah seksualitas. Pendidikan fitrah seksualitas setidaknya tentang identitas, peran, dan proteksi seksualitas.
Penting bagi anak untuk belajar dan memahami identitas dan perannya sesuai gender agar bisa berperilaku sesuai norma dalam masyarakat. Berikut cara mendidik anak sesuai usia dan gender:
1. 0-7 tahun
Anak di bawah usia tujuh tahun sebaiknya memiliki kehadiran kedua orang tua yang terlibat dalam pendidikannya.
Apabila salah satu sosok tidak ada, bisa menghadirkan anggota keluarga lainnya. Seperti halnya jika sang ayah kerja di luar kota, hadirkan laki-laki lain dari keluarga.
Gunanya agar anak dari usia kecil tau identitas dan perannya sebagai laki-laki atau perempuan.
Anak sebaiknya mulai dikenalkan tentang identitas gendernya saat dikaruniai indra pemahaman.
Anak bisa belajar tentang gender dengan melihat keseharian orang tuanya. Salah satunya dari kegiatan dan cara berpakaian orang tua.
Jika anak dibesarkan hanya dengan salah satu gender, maka dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi kejiwaannya.
2. 7-10 tahun
Sebaiknya anak didekatkan dengan sosok sesuai gendernya dari usia anak tujuh sampai sepuluh tahun. Pada usia ini, indra kognitif anak sudah berkembang.
Anak perempuan didekatkan dengan ibunya, sedangkan anak laki-laki didekatkan dengan ayahnya.
Cara ini penting agar anak lebih mengenal peran seksualitasnya dengan menjadikan anak bangga dengan hal yang dilakukan oleh ayah dan ibunya.
3. 10 – akil baligh
Saat seorang anak sudah menjelang akil baligh, dekatkan anak dengan sosok lawan gendernya.
Dekatkan anak perempuan dengan ayahnya karena perempuan membutuhkan sosok laki-laki dalam dirinya.
Jika sosok tersebut sudah diisi ayahnya, maka anak perempuan akan tumbuh menjadi orang yang tangguh dan berprinsip.
Dengan begitu, ia akan menjadi perempuan yang tidak akan mudah dipengaruhi laki-laki yang mempunyai niat yang buruk terhadapnya.
Sementara itu, anak laki-laki menjelang akil baligh perlu didekatkan dengan ibunya untuk belajar berempati, menghormati, dan memuliakan perempuan.
Ayah dan ibu sebaiknya hadir dalam pendidikan anak dan berperan untuk mengajarkan fitrah seksualitas, sehingga anak bisa bermasyarakat dengan baik saat dewasa kelak.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman