JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Siapa sangka, remaja yang menginjak usia 20-an tahun disebutkan memiliki kerentanan terhadap beberapa penyakit seksual yang menular. Menurut studi, wanita berusia 20-an tahun mempunyai resiko lebih tinggi terhadap beberapa penyakit menular seksual seperti HPV dan lainnya.
Bukan tanpa alasan, penyakit menular seksual ini rupanya bisa terjadi karena kurangnya kesadaran kaum hawa dan cenderung mengabaikan kesehatan.
Selain itu, rasa ragu untuk membicarakan masalah intim semakin memperparah masalah kesehatan seksual mereka.
Oleh sebab itu, remaja yang mulai menginjak usia 20-an memerlukan perlindungan dari Human papillomavirus (HPV).
Dilansir dari Health Shots, Senin (23/10), berikut ini 5 risiko kesehatan umum yang dialami wanita berusia 20-an.
1. PCOS
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan kelainan hormonal yang terjadi pada 4-20 persen wanita usia subur.
Wanita dengan PCOS mungkin mengalami periode menstruasi yang tidak teratur atau berkepanjangan.
PCOS menyebabkan kista (kantung berisi cairan) tumbuh di ovarium.
Hal ini juga dapat menyebabkan jerawat, pertumbuhan rambut berlebih di wajah, dan kesulitan hamil.
Jika Anda menderita menstruasi yang tidak teratur, dokter kandungan Anda akan melakukan tes darah dan USG tertentu untuk memastikan diagnosis PCOS.
2. Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kondisi dimana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim menempel di luar rahim.
Ini mungkin membentuk kista di ovarium atau endapan di daerah sekitarnya.
Endometriosis menyebabkan nyeri haid , pendarahan hebat, nyeri saat berhubungan intim, sulit hamil, sensasi kembung.
3. Masalah payudara
Payudara bisa timbul benjolan karena berbagai penyebab seperti fibroadenoma, fibroadenosis atau bahkan kanker payudara.
Fibroadenoma adalah benjolan payudara padat non-kanker yang paling sering terjadi pada wanita berusia antara 15 dan 35 tahun.
Fibroadenoma mungkin terasa kencang, halus, kenyal atau keras dan memiliki bentuk yang jelas.
Fibroadenosis adalah perubahan non-kanker yang membuat tekstur payudara menggumpal.
Hal ini terjadi akibat perubahan hormonal selama siklus menstruasi yang mempengaruhi jaringan payudara.
Gejalanya meliputi perubahan tekstur payudara, nyeri, nyeri tekan, dan benjolan.
Kanker payudara harus selalu disingkirkan jika terjadi benjolan payudara.
Setiap wanita harus menyadari pemeriksaan payudara secara teratur dan pemeriksaan payudara sendiri .
4. Penyakit Radang Panggul
Infeksi pada organ reproduksi wanita, biasanya terjadi ketika bakteri menular seksual menyebar dari vagina ke rahim (rahim), saluran tuba atau ovarium.
Hal ini dapat menyebabkan keputihan, sakit perut bagian bawah, nyeri saat berhubungan seks dan bahkan demam.
5. Infeksi HPV
Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum di derita wanita usi 20-an.
Ini adalah virus DNA, terutama ditularkan melalui hubungan seksual. Dua tipe HPV (16 dan 18) bertanggung jawab atas hampir 70 persen pra-kanker serviks tingkat tinggi.
Banyak orang dengan HPV tidak menunjukkan gejala apapun namun masih dapat menulari orang lain melalui hubungan seksual.
Gejalanya mungkin berupa kutil pada alat kelamin atau kulit di sekitarnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman