PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kalimat waspada sangat pantas digaungkan terhadap masyarakat Kota Pekanbaru, pasca-terjaring razia kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) yang jumlah sampai puluhan oleh Satpol PP beberapa waktu lalu. Perilaku menyimpang, dan dapat berakibat buruk pada daerah tertentu perlu diatasi secara bersama-sama, dan itu harus dimulai dari rumah.
"Perlu dilakukan sosialisasi oleh Pemerintah, dan orang tua di rumah pun demikian terhadap perilaku menyimpang ini dari lingkungan keluarganya," kata anggota DPRD Kota Pekanbaru Hamdani kepada wartawan, kemarin.
Selain sosialisasi bahaya LGBT, anggota Komisi III ini menegaskan pemahaman dari sekolah-sekolah pun harus dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman.
"Peningkatan pemahaman oleh pihak sekolah terhadap bahaya LGBT dari banyak sisi ini perlu dilakukan," papar politisi PKS ini.
Hamdani juga menegaskan bahwa LGBT adalah penyakit, bukan takdir. "LGBT ini penyakit, dan penyakit harus diobati, apalagi bagi yang sudah terlanjur kena, makanya berikan pencerahan bagi yang belum paham," saran Hamdani.
Ditegaskannya, pemahaman tentang bahayanya LGBT secara psikis, secara medis, dan banyak hal harus dilakukan. "Apakah harus dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran? Mungkin nggak sampai kurikulum juga lah. Intinya diberikan pencerahan bagi yang belum paham. Di obati atau di terapi bagi yang terlanjur," tambahnya.
Disebutkan Hamdani, bahwa peran orang tua tentu sangat penting. Karena banyak kasus, LGBT terjadi karena kurang perhatian dari orang tua. "Atau sering terjadi dari keluarga brokenhome. Perlu ada penanaman nilai-nilai religi dan nilai norma di keluarga masing masing," bebernya.(gus)