PEKANBARU (RIAUPOS.CO) --Setelah Forum Rektor di perguruan tinggi keagamaan Islam, membuat surat ke Kementerian Agama (Kemenag) terkait penolakan pemberian dispensasi pembayaran uang kuliah tunggal (UKT), maka sejumlah mahasiswa UIN Suska Riau dan perguruan tinggi keagamaan Islam lainnya terancam alpa studi. Karena mahasiswa tak sanggup membayar penuh uang UKT.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) Provinsi Riau, Firdaus Efendi mengatakan, untuk saat ini pihaknya berupaya bagaimana pemerintah, terutama Kementerian Agama dan pihak kampus agar bijak dalam mengambil keputusan untuk pembayaran UKT.
"Karena UKT ini sudah menjadi permasalahan setiap tahunnya. Terlebih saat ini kondisinya di tengah wabah virus corona (Covid-19). Tentunya akan menjadi beban yang lebih kepada para mahasiswa. Ini tidak hanya mahasiswa di UIN saja, tetapi seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia," ujarnya, Kamis (30/4).
Dijelaskannya, terkait permasalahan UKT di UIN Suska Riau, mahasiswa sempat menggelar aksi di kampus, itu masalah banding UKT, "Pernah tahun 2018 itu beberapa mahasiswa banding UKT. Ada yang direvisi UKT nya. Tetapi kali ini permasalahannya bisa dikatakan merata untuk semua. Karena di tengah wabah ini perekonomian juga lumpuh," jelasnya.
"Permasalahannya bagi mahasiswa saat ini, ada mahasiswa yang tidak bisa membayar UKT karena keungan keluarganya. Kondisi tersebut banyak dialami oleh mahasiswa di UIN Suska Riau. Jika ada mahasiswa yang tidak bisa membayar UKT, biasanya teman-teman satu lokalnya membantu dengan membuka open donasi. Ini banyak dialami oleh mahasiswa UIN Suska Riau, puluhan bahkan ratusan mahasiswa," terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Riau, Mahyudin mengatakan, pihaknya tidak menangani terkait UKT. Kalau di Kanwil Kemenag Riau tidak menangani perguruan tinggi. Pihaknya hanya mengurusi sampai batas Madarasah Aliyah saja.
Terkait soal UKT di UIN Suska Riau, Riau Pos mencoba mengkorfirmasi Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr Akhmad Mujahidin melalui telepon selulernya. Namun tetap saja tidak direspon. Begitu juga dengan pesan WhatsApp ke telepon selulernya juga tidak direspon.(dof)