Pasar Higienis Diserahkan ke Pihak Ketiga

Pekanbaru | Selasa, 01 Mei 2018 - 15:01 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) - Sejak pengerjaan renovasi rampung akhir Desember lalu, Pasar Higienis Madani yang berada di Jalan Teratai tak kunjung difungsikan. Kini, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru berencana menyerahkan pengelolaannya ke pihak ketiga.

Pasar Higienis merupakan bekas bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 019  Pekanbaru yang disulap menjadi pasar pada 2015 silam. Dalam pembangunanan tempat yang diperuntukkan sebagai tempat yang layak dan presentatif untuk jual beli menelan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pekanbaru sebesar Rp2,7 miliar dan Rp1,2 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017 lalu.

Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun

Seiring berjalannya waktu, kondisi pasar tersebut memprihatinkan. Bangunan yang memiliki fasiltas 140 los pedagang, sembilan unit kios, serta lantai II dijadikan sebagai tempat food court dengan 12 tenan tampak tak terawat dan terbengkalai. Sejumlah fasilitas pendudung seperti puluhan kran, sakelar telah hilang dicuri orang tak bertanggung jawab.

Begitu pula dengan fasilitas lainnya, enam kloset jongkok sudah raib. Akibat tak ada perhatian dan pemeliharaan Pemko Pekanbaru terhadap bangunan yang diperuntukkan bagi pedagang di sepanjang Jalan Alimuddinsyah, Jalan Seroja dan Jalan Teratai.

Kepala Dinas Perdagangan  dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut ketika dikonfirmasi Riau Pos, Senin (30/4) tak menampik rencana tersebut. Dia mengatakan, rencana itu dilakukan setelah pihaknya menerima pengajuan penawaran dari PT Peputra Maha Jaya (PMJ), selaku pihak ketiga yang mengelola Pasar Senapelan melalui sistem kerja sama bangun serah guna (BSG) dengan Pemko Pekanbaru.

“Mereka (PT PMJ, red) beralasan, karena juga telah melakukan BOT (build operate transfer, red) dengan pemko. Kemudian di sana juga ada pasar yang dikelola (Pasar Senapelan, red),” ujar Ingot.

Atas pengajuan penawaran tersebut lanjut dia, tidak serta merta disetujui. Pihaknya mesti melakukan kajian terlebih dahulu dan membahas mengenai bentuk kerja sama pemerintah yang akan dilakukan. “Kalau diatur pemerintah ada beberapa macam bentuk kerja sama, seperti kerja sama operasional, kerja sama pemanfaatan dan lainnya,” papar mantan Kabag Humas Setko Pekanbaru.

Ingot menambahkan, pihaknya menarget rencana tersebut paling lambat direalisasikan usai perayaan Idul Fitri. Hal tersebut dikatakannya, satu rangkaian dengan penertiban pegadang yang masih berjualan di sepanjang jalan tersebut. “Kami sudah lama mengimbau pedagang untuk masuk ke Pasar Higienis. Tapi tidak juga,” kata Ingot.

Meski PT PMJ merupakan pihak ketiga yang telah mengajukan penawaran, namun keputusan penyerahkan pengelolaan ke pihak ketiga belum final. “Ini kan inisiatif PT PMJ, kita kan ada mekanismenya juga dan kita akan memprosesnya,” imbuh mantan Kadiskop dan UMKM Pekanbaru.

Terpisah, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru M Noer mengaku belum mendapatkan laporan secara resmi terkait wacana tersebut. Namun, pihak meminta organisasi perangkat daerah (OPD) membuat kajian-kajian mempertimbangkan penyerahan pengelolaan Pasar Higienis ke pihak ketiga.

“Setelah dievaluasi. Kalau itu manfaatnya lebih bagus dan lebih baik, mengapa tidak? Kalau lebih buruk lagi, mungkin kami saja yang mengelolanya,” jelas Sekko.

Apabila diserahkan ke pihak ketiga, kata M Noer, prosesnya tidak melalui lelang. Sebab menurut dia, ini bentuknya hanya kerja sama, bukan pengerjaan proyek atau pengadaan barang dan jasa. “Kerja sama ini kan ada yang meminta dan berkeinginan. Kerja sama itu nanti yang dibahas, apa saja materi dan intinya,” sebut Sekko.

Ketika ditanya wacana penyerahan ke pihak ketiga apakah karena Pemko Pekanbaru tidak mampu mengelola pasar tersebut, mantan Asisten I Bidang Pemerintahan itu menampiknya. “Mungkin pertimbangan berkaitan apa yang ada di lapangan. Sekarang di situ sudah ada pasar yang dikelola pihak ketiga, biar sejalan,” pungkas Sekko.(rir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook