Pemko Diminta Intens Awasi Menu Takjil di Pasar Ramadan

Pekanbaru | Sabtu, 01 April 2023 - 09:25 WIB

Pemko Diminta Intens Awasi Menu Takjil di Pasar Ramadan
Petugas dari BBPOM Pekanbaru mengambil sampel dan melakukan uji makanan dan minuman yang diperdagangkan di salah satu Pasar Ramadan di Pekanbaru, Jumat (31/3/2023). (MHD AKHWAN/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ada temuan produk pangan yang mengandung bahan berbahaya pada awal Ramadan lalu membuat masyarakat resah. Mereka pun minta Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru lebih intens melakukan pengawasan terhadap makanan dan minuman yang dijual di sentrak takjil atau Pasar Ramadan.

Salah seorang warga Santi mengaku setelah mengetahui informasi adanya makanan yang berbahaya tersebut, dirinya merasa khawatir. Pasalnya, sebagai ibu yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kota Pekanbaru, ia lebih sering memilih makanan untuk sahur dan berbuka puasa dengan membeli di Pasar Ramadan yang saat ini banyak tersebar di sejumlah lokasi di Kota Pekanbaru.


Ia berharap para pedagang menyajikan menu makanan dan minuman yang benar-benar sehat dan tanpa menggunakan bahan berbahaya yang dapat merugikan masyarakat lainnya. "Takut sudah pasti. Saya hampir setiap hari beli makanan dan minuman di Pasar Ramadan kalau pas pulang kantor. Sekarang jadinya lebih berhati-hati sih dan banyak bertanya ke pedagangnya terkait bahan yang mereka gunakan. Jangan sampai karena keteledoran kita, keluarga yang mendapatkan akibatnya," ujarnya, Jumat (31/3).

Hal senada juga diungkapkan Reza, salah seorang pembeli di Pasar Ramadan Kantor Camat Bukit Raya. Menurutnya pemerintah kota harus lebih mengintensifkan lagi pengawasan terhadap makanan dan minuman yang disediakan para pedagang di Pasar Ramadan, sehingga masyarakat merasa tenang dan aman.

"Kalau bisa setiap hari tim dari pemerintah itu turun cek sebelum Pasar Ramadan ini dibuka untuk umum. Jadi masyarakat yang membeli makanan dan minuman merasa yakin akan keamanan makan yang pedagang jual," katanya.

Sementara itu, salah seorang pedagang makanan di Pasar Ramadan Jalan Tengku Bey yang enggan disebutkan namanya memastikan seluruh produk makanan dan minuman yang ia jual kepada masyarakat menggunakan bahan yang alami dan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Apalagi sejak adanya informasi adanya makanan dan minuman yang mengandung bahan 

berbahaya, banyak pembeli yang menanyakan kehigienisan dan kualitas bahan yang ia gunakan.

"Yang nanya pakai bahan aman atau tidak itu sudah pasti ada. Tapi ya nggak banyak. Karena kan saya jualan bukan di saat Ramadan saja, tapi setiap hari di luar Ramadan juga tetap jualan. Makanya langganan yang biasa belanja di tempat saya merasa aman-aman saja. Paling yang banyak tanya itu kalau orang yang baru pertama kali belanja saja. Tapi tetap kita jelaskan kalau tidak semua pedagang itu mau berbuat nakal. Dan kami menggunakan bahan yang aman untuk minum cendol dan juga lotek yang kami jual," tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengimbau masyarakat agar mewaspadai adanya takjil atau sajian buka puasa yang mengandung bahan berbahaya. Apalagi sebelumnya tim Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru mendapati makanan mengandung bahan berbahaya di Pasar Ramadan,  di antaranya kerupuk tempe mengandung boraks dan cendol de lima mengandung Rhodamin B.  "Temuan itu sesuai hasil uji sampel terhadap puluhan makanan yang dijual di Pasar Ramadan. Makanya kita imbau masyarakat untuk waspadai adanya makanan atau minuman buka puasa yang mengandung bahan berbahaya," ucapnya.

Tak hanya itu, Ami panggilan akrabnya mengaku sejak awal sudah mengingatkan para pedagang untuk menjual makanan ataupun minuman yang layak konsumsi di Pasar Ramadan. Mereka harus memastikan takjil yang dijual higienis, sehingga layak konsumsi.

Bahkan pihaknya sudah berulang kali mengatakan bahwa jangan sampai pembeli malah sakit usai membeli takjil. Pasalnya, ia tidak ingin temuan bahan berbahaya dalam makanan maupun minuman di Pasar Ramadan terulang lagi.

Saat ini, tim dari Disperindag bakal bekerja sama dengan Balai BPOM Pekanbaru untuk melakukan pengawasan terhadap produsen serta melakukan monitoring di swalayan hingga pusat perbelanjaan.

"Langkah antisipasi jelas kita lakukan. Jangan sampai orang membeli malah merasakan sakit perut setelah mengkonsumsi makanan yang dibeli di sana, ini bulan puasa kan. Kita tentu tidak ingin hal ini terjadi lagi makanya kita minta masyarakat dan pedagang sama-sama lebih waspada terhadap produk serta bahan makanan dan minuman yang mereka beli," imbaunya.(ayi)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook