105 Siswa SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Laksanakan Praktik Kerja

Pekanbaru | Rabu, 01 Maret 2023 - 11:14 WIB

105 Siswa SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Laksanakan Praktik Kerja
Para siswa SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru sedang melaksanakan peletakan bibit mangrove pada polybag di KTH Wanatirta, Dukuh Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. (SMK KEHUTANAN NEGERI PEKANBARU UNTUK RIAU POS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Sebanyak 105 siswa/siswi SMK Kehutanan Negeri Kota Pekanbaru meningkatkan kompetensi dengan terjun dan melakukan praktek  lapangan berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Kegiatan siswa/siswi tersebut telah dimulai sejak 17 Januari 2023, yang berakhir pada 17 Maret 2023 mendatang. Saat ini kegiatan praktek kerja di lapangan sudah berjalan lebih sebulan.


Hal itu ditegaskan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kerja Sama SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, Lambok P Sagala, Senin (27/2).

Dia mengatakan, kegiatan praktik di lapangan tahun ini menggunakan pola baru untuk meningkatkan kompetensi para siswa/siswi dan ke depan bisa menjadi kegiatan rutin mereka.

"Praktik kerja meningkatkan kompentensi siswa dan siswi, sudah dimulai 17 Januari-17 Maret 2023, ada sebanyak 105 peserta didik. Mereka disebar di tujuh Kelompok Tani Hutan (KTH) yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Jogjakarta  dan Jawa Tengah selama sebulan. Mereka belajar dengan kelompok tani terkait budidaya dan pengolahan produk-produk agroforestry (tanaman obat, kopi, makanan tradisional), pengolahan getah pinus, pengelolaan wisata dan hutan mangrove,"  ujarnya.

Para siswa juga belajar langsung di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Getas, Kabupaten Blora Jawa Tengah, Kampus Lapangan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Dilaksanakan mulai 16 Februari-17 Maret. Itu merupakan puncak kegiatan sekolah. Di sana mereka belajar rehabilitasi dan reklamasi hutan, produksi hasil hutan, dan inventarisasi dan pemetaan hutan.

Kepala Sekolah SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru Muh Ilyas SHut MP mengharapkan, para siswa bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kehutanan dan sektor terkait.Meningkatkan pemahaman budaya, dan bersosialisasi dengan masyarakat setempat. Meningkatkan jiwa korsa di antara peserta didik.

"Mengaplikasikan teori yang didapatkan di sekolah. Mempersiapkan peserta didik untuk berwirausaha dan bekerja di lapangan," ungkapnya.(ilo/c)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook