KOTA (RIAUPOS.CO) - Rencana Disdik Pekanbaru akan melakukan merger, atau penyatuan beberapa sekolah dasar (SD) yang ada dalam satu kompleks tahun 2019 ini, ditanggapi baik oleh kalangan DPRD Kota Pekanbaru.
"Tapi kami minta lakukan dulu kajian di lapangan. Jika perlu gelar hearing publik, untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan di kemudian hari," kata Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Zulfan Hafiz ST, Kamis (31/1).
Sekadar diketahui, Disdik Kota Pekanbaru akan menggabungkan sejumlah sekolah menjadi satu. Rencana tersebut akan dilakukan pada pertengahan 2019.
Ada 20 unit SDN di Kota Pekanbaru yang akan dimerger. Sekolah yang dimerger tersebut adalah sekolah-sekolah yang berada dalam satu pekarangan atau kompleks. Dalam satu pekarangan ada dua bahkan tiga SDN yang dibangun.
Lebih lanjut politisi NasDem ini mengatakan, ada beberapa dampak positif dan dampak negatifnya, jika memang merger sekolah dilakukan dalam waktu dekat ini.
Dampak positifnya, kata Zulfan, dengan dilakukan merger sekolah, maka bisa menghemat anggaran. Selain itu juga, daya tampung sekolah bisa lebih banyak dari yang sebelumnya.
Sementara dampak negatifnya, menurutnya, para kepala sekolah dan jajaran teras di sekolah tersebut terpaksa ada pergeseran. Karena tidak mungkin ada dua atau lebih kepala sekolah, dalam satu sekolah ketika sekolah sudah dimerger.
"Untuk risiko ini, harus ada jaminan dari Disdik. Bahwa kepala sekolah yang digeser harus dijamin status mereka. Jangan sampai masuk kotak atau dibiarkan begitu saja," harapnya.
Merger yang dilakukan Disdik Kota Pekanbaru diharapkan, para pelajar, tetap bisa sekolah di lokasi tersebut tanpa harus pindah ke sekolah lain.(gus)