Flandy: Kritik Saya Bukan untuk Buka Keburukan

Olahraga | Selasa, 31 Desember 2019 - 10:18 WIB

Flandy: Kritik Saya Bukan untuk Buka Keburukan
FOTO BERSAMA: Flandy Limpele bersama dua pemain tunggal India Pusarla V Sindhu (kanan) dan Srikanth Kidambi pada Piala Sudirman 2019. (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kritik tajam Flandy Limpele terhadap sikap mental para pemain India yang buruk, masih terus menjadi bahan pembicaraan hangat di media-media lokal Negeri Bollywood.

Bahkan para pemain India sendiri saling tuding. Mereka saling berdebat. Sektor apa yang sebenarnya menjadi sasaran kritik legenda spesialis ganda asal Indonesia tersebut.


"Kalau menyangkut attitude, dia (Flandy) pasti mengacu kepada para pemain tunggal. Semua pelatih yang pergi adalah pelatih-pelatih tunggal," ucap pemain ganda Chirag Shetty seperti dilansir dari Hindustan Times.

Memang, menyeruaknya permasalahan soal perilaku para pemain India ini dipicu oleh komentar mantan pelatih tunggal putri India, Kim Ji-hyun. Coach asal Korea Selatan itu mengkritik sikap bekas anak asuhnya Pusarla Venkata Sindhu. Pekan lalu (23/12). Dalam channel Youtube berbahasa Korea, Kim mengatakan bahwa sang juara dunia 2019 adalah pemain yang tak punya hati.

Kim lantas pergi dari pusat latihan nasional India sebelum kontraknya berakhir. Sebelumnya, pelatih tunggal asal Indonesia Mulyo Handoyo juga hengkang. Pria yang membantu Taufik Hidayat meraih emas Olimpiade Athena 2004 itu memutuskan melatih tim nasional Singapura. Juga sebelum tempo kerjanya rampung.

Namun, Shetty tidak sepenuhnya benar. Sebab, pelatih spesialis ganda asal Malaysia Tan Kim Her juga meninggalkan India. Situasinya sama dengan Kim dan Mulyo, mudur sebelum kontraknya selesai.

Komentar Shetty itu lantas dibantah oleh tunggal putra nomor satu India saat ini B. Sai Praneeth. Kepada media yang berbasis di New Delhi tersebut, pemain peringkat 11 dunia itu membela sektor tunggal.

"Apakah ada sebelumnya pelatih tunggal berkomentar seperti itu di masa lalu? Mulyo atau Park (Tae-sang) tidak pernah melakukan itu. (Komentar Flandy itu, red) pasti ditujukan untuk pemain ganda," sembur Praneeth.

Flandy Limpele hanya tersenyum membaca pernyataan terbuka dua pemain nasional India itu.

Kepada Jawa Pos (Riau Pos Grup), peraih perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Eng Hian itu mengatakan bahwa teguran pedasnya memang ditujukan kepada pemain ganda.

"Kritikan saya jelas untuk doubles. Tapi ini kritikan membangun. Dan saya berharap semoga setelah ini, foreign coach bisa lebih betah lama di India. Karena menurut saya, ini adalah salah satu alasan kami (pelatih asing, Red) resign di antara alasan-alasan pribadi lainnya," kata Flandy.

Apakah setelah kritik keras tersebut, ada perubahan sikap tak enak yang perlihatkan para pemain India kepadanya? Flandy menegaskan tidak. Sebab, jauh sebelumnya, dia juga sudah berbicara terbuka soal attitude kepada Shetty dkk.

Flandy melihat bahwa kritikan itu adalah bagian dari pekerjannya sebagai pelatih.

"Sebenarnya, sebelum di koran pun, saya sudah sering bicara attitude yang kurang baik untuk diperbaiki. Jadi ini bukan hal baru didengar oleh tim doubles," kata Flandy.

"Dan kritikan ini sebenarnya bukan untuk buka-bukaan keburukan. Tetapi lebih kepada tantangan saya sebagai coach di India. Dan saya melihat attitude ini menjadi salah satu kendala untuk kemajuan badminton India. Di doubles, kita tidak bisa individualistis. Harus bersama," tambah pemain yang sempat sempat berlaga di sektor ganda campuran bersama Vita Marissa tersebut.

Flandy lantas menjelaskan attitude yang dia maksud. Hal itu mencakup disiplin, rajin, dan tidak banyak alasan untuk menghindari program. Selain itu ada mental yang baik di pertandingan, lalu care, team work, dan respect.

"Program saya memang berbeda dengan program pelatih-pelatih dulu. Sehingga mereka sepertinya tidak terbiasa dengan program saya," tegasnya.

Program latihan keras yang dijalankan Flandy tampaknya mulai membawa hasil. Shetty bersama pasangannya, Satwiksairaj Rankireddy menjalani tahun yang hebat sepanjang 2019. Mereka sukses menjadi juara Thailand Open dan mencapai final turnamen Super 750, French Open.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook