BOSTON (RIAUPOS.CO) – ”Saya pikir sudah cukup. Tahun depan kami akan kembali (ke final wilayah, red) dan kami akan menyelesaikannya.” Itulah janji yang diucapkan Jimmy Butler.
Janji tersebut diucapkan setelah Miami Heat kalah agregat 3-4 oleh Boston Celtics. Itu terjadi pada partai final NBA wilayah timur tahun lalu.
Sebuah ucapan yang benar-benar terbukti. Heat sukses membalas kekalahan oleh Celtics. Tim juara NBA tiga kali itu kemarin (30/5) menang 103-84 di markas Celtics, TD Garden. Hasil tersebut memastikan Heat melaju ke final NBA 2022–2023 dengan keunggulan agregat 4-3.
”Saya tahu mengapa pelatih (Erik Spoelstra) dan coach Pat (Pat Riley) menginginkan saya berada di sini,” kata Butler seperti dilansir ESPN.
”Yaitu untuk memenangkan gelar dan bersaing di level tertinggi,” imbuhnya.
Heat pun menjadi tim unggulan kedelapan kedua sepanjang sejarah NBA yang berhasil lolos ke babak final. Sebelumnya, rekor tersebut hanya mampu dicapai New York Knicks pada NBA musim 1998–1999. Sayang, saat laga final, Knicks harus mengakui keunggulan agregat San Antonio Spurs 4-1.
Nah, jika akhirnya bisa mengalahkan Denver Nuggets di partai final musim ini, Heat akan mencatatkan rekor baru. Yaitu, menjadi tim unggulan kedelapan pertama sepanjang sejarah yang mampu meraih gelar NBA. Butler pun menegaskan Heat tidak ingin berhenti sampai babak final wilayah.
”Saya tahu kemampuan dan kerja keras yang sudah kami lakukan,” kata Butler. ”Tidak ada yang puas karena kami belum melakukan apa pun. Kami bermain bukan hanya untuk memenangi final wilayah timur. Kami bermain untuk memenangi segalanya,” tegas Butler yang kemarin mencetak 28 poin, terbanyak di antara seluruh pemain yang tampil.
Karena performa apiknya sepanjang tujuh laga lawan Celtics, Butler akhirnya terpilih –oleh jurnalis yang meliput final– untuk mendapat penghargaan MVP wilayah timur. Dia mendapat lima suara, unggul tipis atas rekan satu timnya, Celeb Martin yang mendapat empat suara.
Di sisi lain, tanda-tanda kegagalan Celtics sudah tercium dari awal babak. Jayson Tatum mendapat cedera engkel saat pertandingan berjalan 30 detik. Meski bisa melanjutkan laga hingga akhir, Tatum tidak bisa maksimal. ”Itu (cedera, red) sulit karena memengaruhi saya sepanjang pertandingan. Engkel membengkak dan membuat saya frustrasi,” keluh Tatum.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
