’’Kami sama-sama bercita-cita jadi pelatih, dan kami saling berjanji: jika saya yang lebih dulu jadi pelatih, maka kamu harus mengajakku, begitu sebaliknya. Dan Kloppo, sapaan Klopp selalu duluan,’’ kenang Buvac, dalam situs resmi Liverpool.
Sempat berpisah sejak kepergiannya ke Neukirchen tahun 1995, dia kembali ke Klopp 2001 sebagai pelatih Mainz 05. Latar belakangnya yang pernah jadi pelatih itulah Buvac lebih berperan sebagai teman diskusi Klopp soal strategi.
Sebelum dan sesudah sesi latihan atau sebelum dan sesudah pertandingan kedua sahabat ini berdiskusi. ’’Saya mengobservasi apa yang dibutuhkan dan apa yang harus diubah, dan itu akan saya bicarakan dengan Klopp. Mengapa harus ini, mengapa begitu, semua diputuskan bersama,’’ tuturnya.
Situs This Is Anfield menyebut, taktik gegenpressing tidak lepas dari adanya Buvac. Konon, gegenpressing itu perpaduan dari permainan Klopp yang tipikal pemain belakang dan Buvac sebagai gelandang serang semasa jadi pemain.
Perannya sebagai pemikir itu yang membuat Buvac dijuluki sebagai ‘’Si Otak’’. Hanya, Buvac saat pertandingan tidak dapat melakukannya sendiri. ’’Saya melakukannya bersama Peter (Krawietz). Dengan Klopp, kami punya enam pasang mata untuk menganalisis jalannya laga,’’ bebernya.
Di situlah kombinasi ‘’Otak’’ dan ‘’Mata berjalan’’. ‘’Si Mata’’ merupakan sebutan untuk Krawietz. Latar belakang sebagai video analyst membuatnya dipercaya Klopp menganalisa permainan tim dari rekaman video. Bisa rekaman tim sendiri, atau tim lawan.