Andalkan Semangat dan Kerja Sama Tim

Olahraga | Rabu, 26 September 2018 - 14:30 WIB

Andalkan Semangat dan Kerja Sama Tim
FOTO BERSAMA: Tim MAN 1 Telukkuantan foto bersama di depan sekolah, Selasa (25/9/2018).

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bisa berlaga di even bergengsi sekelas Honda Developmental Basketball League (DBL) Riau Series 2018 menjadi kebanggaan tersendiri bagi tim putra Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Telukkuantan. Berada dalam satu grup dengan tim tangguh lainnya, sekolah ini bertekad bisa unjuk gigi dengan lolos dari babak penyisihan mengandalkan semangat dan kerja sama tim.

Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun

Keikutsertaan MAN 1 Telukkuantan dalam Honda DBL Riau Series 2018 ini merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya, ajang yang diikuti adalah pada 2014 dan 2016. Pelaksanaan tahun ini menjadi istimewa bagi MAN 1 Telukkuantan karena sekolah ini adalah satu-satunya madrasah aliyah di Riau yang menjadi peserta.

Dalam Honda DBL Riau Series 2018 kategori putra, MAN 1 Telukkuantan berada dalam Grup H. Mereka akan menghadapi tantangan berat dari SMA 8 Pekanbaru, SMA Kalam Kudus Pekanbaru dan SMA Patria Dharma Selatpanjang.

MAN 1 Telukkuantan datang ke Honda DBL Riau Series 2018 dengan membawa 12 pemain. Mereka adalah Nofri Rifaldo, Aidil Gunawan, Romiko Fransisco, M Vicky Atthariq, Rizqy Aredo, Suhada Pratama, Arindo Karisma, Fahrul Izza Mei Hendra, M Zikra Zizo Alfieta, Dipa Kurniawan, Feriyan Al Fahrizi, Rofiq Zulfikri Abrar dan Benladen. Para pemain ini didampingi manajer     Endri Capri, guru pendamping Suspenriadi, pelatih Delvin Afdian dan medis Tri Haryanto.

Pelatih MAN 1 Kuansing Delvin Afdian kepada Riau Pos, Selasa (25/9) mengaku bersyukur tim yang dilatihnya bisa menjadi salah satu peserta Honda DBL Riau Series 2018.’’Senang sekali, Alhamdulillah bisa ikut dengan izin dari sekolah. Kami akan berjuang semampu yang bisa kami lakukan,’’ katanya.

Keikutsertaan pada Honda DBL Riau Series 2018 memberikan harapan baru bagi MAN 1 Telukkuantan. Karena, pada keikutsertaan yang ketiga kali ini sistem yang diterapkan melalui penyisihan grup. Ini berbeda dengan saat mereka berpartisipasi tahun 2016. MAN 1 Telukkuantan ikut karena tahun ini tim yang dibentuk dirasa cukup kuat untuk bisa bersaing.’’Berdasarkan tim kami berangkat, kalau tidak kuat tidak berangkat kami,’’ ungkapnya.

Optimisme dipasang dalam mengarungi penyisihan grup. Dengan membaca kekuatan tiga tim lawan lainnya, target realistis adalah bisa lolos ke babak selanjutnya.’’Kami lihat tim dan dukungan sekolah, karena kami dari luar daerah. Target lolos grup penyisihan. Ada dari Meranti juga berbahaya, SMA 8 juga tak bisa diremehkan,’’ katanya.

Secara keseluruhan, babak penyisihan grup Honda DBL Riau Series 2018 disebut Pelatih MAN 1 Kuansing akan berjalan menarik. Karena itu pula, sistem grup yang digunakan memberi kesempatan bagi peserta untuk bisa melakukan evaluasi nantinya pada tiap pertandingan.’’Penyisihan juga seru keseluruhan, banyak tim kuat bertemu, jadi memang kompetitif. Kita pada 2016 kalah di pertandingan awal sama SMAN 8. Karena grup ini kami minta ikut lagi karena bisa adaptasi. Karena pertandingan pertama penyesuaian mental, bisa evaluasi. Kami akan berusaha semaksimal mungkin mengharumkan nama sekolah,’’ paparnya.

Untuk menghadapi Honda DBL Riau Series 2018, MAN 1 Telukkuantan melakukan persiapan intensif dalam tiga bulan terakhir. Bahkan, untuk mencari lawan tanding yang seimbang mereka berangkat ke luar kota.’’Persiapan, kami sudah sparring ke Sijunjung (Sumatera Barat). Disana cari pengalaman, karena banyak pemain baru. Kami main ke luar daerah karena di Kuansing ini tidak ada kompetisi, jadi untuk menguatkan tim,’’ katanya.

Dalam persiapan, anggota tim sudah digembleng dengan latihan fisik sejak siang hari. Disini, dukungan sekolah terlihat dengan memberikan dispensasi.’’Latihan fisik siang, habis Salat Zuhur anak-anak disuruh pulang untuk latihan. Persiapan yang matang baru sekitar tiga bulan lebih, karena ini menyesuaikan juga dengan jadwal sekolah. Karena madrasah ini kan pulang sampai 16.30 WIB, juga pada Sabtu tidak libur, jadi banyak tantangan,’’ urainya.

Selain menguatkan fisik, strategi dan teknik para pemain juga terus diasah. Terutama untuk menghadapi tim lain yang memiliki keunggulan fisik dan postur tubuh.’’Kalau kita akan mengandalkan counter attack mungkin, masalahnya kan formasinya kan man to man. Terhadap peraturan juga kita antisipasi, ini agar tidak terjadi pelanggaran yang tidak perlu,’’ ucapnya.

Delvin maklum jika tim dari Pekanbaru memiliki jam terbang dalam berkompetisi yang lebih banyak dari tim yang dilatihnya. Meski begitu, MAN 1 Telukkuantan juga tak gentar, mental akan menjadi kunci.’’Kalau tim dalam Kota Pekanbaru mereka sudah banyak pengalaman karena begitu banyak even di Pekanbaru, kalau kita dari luar daerah harus menjaga mental. Kalau dilihat skill anak-anak sama dengan yang di Pekanbaru, bedanya di jam terbang,’’ katanya.

Untuk menghadapi tim dengan pemain berpostur tubuh tinggi, strategi sudah disiapkan. Shooting akan menjadi andalan. Ini pula yang kini fokus diasah.’’Di postur,  kalau dilihat Kalam Kudus dan Meranti lumayan tinggi-tinggi, gimana matikan ya di dobel man to man nya untuk memutus aliran bolanya. Karena itu kita fokus latihan skill, shoot dan dribel.

Kita coba ambil poin dengan shooting, ini untuk antisipasi pemain lawan yang tinggi. Ini kalau kita susah nerobos ke dalam nanti karena postur lawan besar. Dan kekompakan tim kita perlukan, serangan balik kita andalkan,’’ jelasnya.

Keikutsertaan tim putra MAN 1 Telukkuantan dalam Honda DBL Riau Series 2018 sendiri tak ubahnya menjadi bentuk kebanggaan sekolah yang ingin ditunjukkan ke luar. Berbagai persiapan didukung penuh oleh sekolah. Belum lagi, siswa-siswa pun secara sukarela membantu.’’Dukungan sekolah besar sekali, termasuk guru juga. Siswa pun sukarela mendukung semampunya membantu alakadarnya. Dukungan ini menguatkan,’’ imbuhnya.

12 orang pemain yang dibawa ke Honda DBL Riau Series 2018 adalah hasil penyaringan dari 24 pemain yang diseleksi. Pemain mayoritas merupakan siswa kelas XI dan XII.’’Kelas X tidak ikut karena ada kegiatan sekolah, kampung English, di sana ngecamp , jadi tidak bisa diganggu utk enam bulan. Mengumpulkan pemain ini penuh tantangan juga,’’ tambahnya.

Saat ini hanya beberapa hari jelas dimulainya Honda DBL Riau Series 2018, latihan bagi para pemain diintensifkan dan dilakukan tiap hari. Intensitas latihan baru akan dikurangi pada H-2 turnamen. 

Dalam menyongsong turnamen, Delvin mengenang banyak suka duka yang terjadi. Cedera jadi hal yang tak terhindarkan.’’Suka duka banyak,  anak-anak banyak cedera engkelnya, kaki bengkak luar biasa besarnya. Kadang anak-anak tidak cukup latihan. Tapi tidak ada yang nyerah.  Ada anak yang sakit, berobat ke Pekanbaru lalu ikut lagi,’’ kenangnya.

Kepada para pemain yang seluruhnya merupakan asli putera daerah, Delvin berpesan agar bisa memberikan kemampuan maksimal dalam berlaga nanti.’’Yang penting jaga kekompakan, yakinlah Tuhan itu ada,’’ ujarnya.(eca)

(Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook