FIFA Investigasi Selebrasi Xhaka dan Shaqiri

Olahraga | Senin, 25 Juni 2018 - 11:50 WIB

FIFA Investigasi Selebrasi Xhaka dan Shaqiri
Granit Xhaka saar melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Serbia, Sabtu (24/6/2018).

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dua bintang tim nasional Swiss, Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri terancam dalam masalah. Sebab, FIFA kini sedang melakukan investigasi atas selebrasi yang mereka lakukan di laga lawan Serbia.

Baca Juga :Mengenal Kearifan Budaya Lokal Masyarakat

Swiss berjumpa Serbia di laga kedua Grup E Piala Dunia 2018, Sabtu (24/6) waktu setempat. Swiss unggul dengan skor 1-2 lewat gol-gol yang dicetak oleh Xhaka dan Shaqiri setelah sempat tertinggal lebih dulu.

Usai mencetak gol, kedua pemain membuat selebrasi yang cukup identik. Xhaka dan Shaqiri meletakkan kedua tangan di dada dan membuat gestur elang dengan kepala dua atau Albanian Eagle. Gestur tersebut yang diduga punya muatan politis.

Selebrasi yang dilakukan oleh kedua pemain diduga mengandung pesan politis karena gestur elang berkepala dua mirip dengan lambang negara Albania, negara yang punya riwayat konflik dengan pihak Serbia.

“Komite Disiplin FIFA telah membuka disiplin atas pemain asal Swiss Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri, atas perayaan gol mereka di laga antara Swiss lawan Serbia,” tulis FIFA.

FIFA juga akan melakukan investigasi pada pelatih Serbia, Mladen Krstajic atas komentar yang dia keluarkan setelah pertandingan. Federasi Sepakbola Serbia juga akan diinvestigasi karena pesan politis dari fans mereka.

Baik Xhaka maupun Shaqiri merupakan sosok yang lahir di Kosovo, di mana mayoritas penduduknya beretnis Albania. Kosovo adalah wilayah konflik yang ingin merdeka pada tahun 2008 tapi tidak mendapat pengakuan dari Serbia.

Keluarga Xhaka dan Shaqiri adalah korban dari konflik yang sudah terjadi cukup lama tersebut. Orang tua keduanya harus pindah mencari tempat hidup lain dan memilih tinggal di Swiss. Saudara Xhaka, Taulant Xhaka saat ini bermain untuk timnas Albania.

Shaqiri tidak memberi keterangan jika selebrasinya bermuatan politis. Tapi, dia menyebut apa yang dia lakukan adalah bentuk dari emosi yang dia rasakan. (int/wws)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook