Jangan Tiru Dunga

Olahraga | Sabtu, 22 Juni 2019 - 10:08 WIB

Jangan Tiru Dunga
Alisson Becker

(RIAUPOS.CO) -- Tiga tahun yang lalu pertandingan Brazil versus Peru di Copa America memakan korban. Dunga yang jadi pelatih Samba ditendang dari jabatannya gara-gara kalah 0-1 oleh Peru di matchday ketiga Grup B Copa America 2016. Kegagalan lolos dari fase grup Copa America dianggap aib buat tim pemegang rekor juara dunia lima kali itu.

Tiga tahun berselang, situasi dan lawan yang dihadapi Dani Alves dkk kembali terulang. Dalam matchday pamungkas Grup A besok pagi (23/6), Peru akan bertemu tuan rumah Brazil di Arena Corinthians.

Baca Juga :Manfaat Buah Rambutan, Ini Kandungannya bagi Kesehatan

Brazil buat sementara memimpin pucuk klasemen grup A dengan poin empat. Peru di posisi kedua dengan poin yang sama dengan Brasil. Akan tetapi Brasil yang agregat golnya lebih apik berhak nangkring di posisi yang lebih bagus. Hasil seri di laga ini sudah meloloskan kedua tim sebagai juara dan runner-up grup.

Nah, pelatih Brazil Tite mendapat misi dari Federasi Sepakbola Brazil (CBF) yakni membawa Samba juara di Copa America 2019. Walau secara hasil mereka tidak kalah dalam dua matchday, akan tetapi pendukung Brazil selalu memberikan boo pada mereka. Dan malah bersorak ole untuk tim lawan.

“Dalam opini saya, tim kami tak pantas di-boo, baik saat lawan Bolivia (15/6) atau Venezuela (19/6). Karena kami bekerja dengan rapi di belakangan dan membombardir gawang lawan terus menerus,” ucap bek Thiago Silva kepada SporTV.

Kritik terbesar dalam dua laga Brasil ini adalah kinerja lini serangnya. Roberto Firmino, David Neres, Richarlison, dan Gabriel Jesus masih gagal mencetak gol. Gelandang seperti Philippe Coutinho malah lebih produkdif dengan kontribusi dua gol.

“Itulah masalahnya. Ketika kami terus membuat peluang akan tetapi penyerang gagal menceploskannya jadi gol maka kami akan dicap gagal karena tidak melakukan apa-apa,” tutur Thiago.

Sedangkan pelatih Brazil Tite memberikan atensi besar soal boo suporter Brazil serta kurang mautnya produktivitas lini depan. Pria berusia 58 tahun itu berkata terus memberikan evaluasi untuk para penyerang di setiap sesi latihan.

“Kami tahu kalau kami berada dalam tekanan dan itu merupakan satu tantangan tim ini. Saya tekankan pemain untuk terus melakukan kombinasi umpan dan tak lelah mencari ruang,” ujar Tite.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook