PHNOM PENH (RIAUPOS.CO) – Kamboja hanya menjadi pelengkap di Piala AFF U-22 2019? Buang jauh-jauh anggapan semacam itu. Sebab, Kamboja yang biasanya menjadi bulan-bulanan dan lumbung gol di setiap turnamen, kini menjelma menjadi kuda hitam.
Tuan rumah Piala AFF U-22 2019 itu bahkan sudah mengantongi tiket semifinal dan menyegel status juara grup. Kamboja lolos dengan catatan sempurna. Dua kali menang dan belum pernah kebobolan.
Nah, sang kuda hitam ini menjadi lawan terakhir Timnas Indonesia U-22 pada laga pamungkas Grup B malam nanti WIB (tayangan langsung RCTI pukul 18.30 WIB). Mampukah Andy Setyo dkk meredam Kamboja? Timnas memang lebih superior dalam catatan pertemuan melawan Kamboja. Di level U-23, Indonesia sudah menorehkan tujuh kemenangan dalam tujuh kali pertemuan. Tapi, pada duel di National Olympic Stadium, Phnom Penh malam nanti, Indra Sjafri dan pasukannya harus mengabaikan catatan pertemuan.
Timnas juga tak boleh melanjutkan ‘’hobi’’ bermain seri. Sebab, jika hanya meraih hasil seri, Andy Setyo dkk harus mengepak koper lebih cepat. Mereka bisa tersingkir jika pada laga lainnya di jam yang sama, Myanmar atau Malaysia bisa meraih kemenangan. Indra sadar betul skenario tersebut. Dia juga tak yakin kalau Kamboja akan melepas laga terakhirnya.
‘’Semua pelatih di dunia tidak ada yang mau bermain-main karena sudah lolos,’’ kata Indra.
‘’Tapi mungkin saja mereka (Kamboja) sudah merasa nyaman dalam bermain. Keuntungan buat mereka. Namun, bisa saja dengan kenyamanan itu mereka bermain dengan lebih termotivasi. Bisa saja,” ujar mantan pelatih Bali United itu.
Ini juga kali pertama timnas bermain pada malam hari. Indra menganggap itu sebuah keuntungan. “Bagus, bermain malam jadi lebih adem. Hasil tim lain, mau menang atau kalah, selama kami menang, hasilnya tidak ada berpengaruh. Karena poin mereka paling banyak empat,” ucap Indra.(rid/jpg)