JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Tim balap sepeda meraih hasil kurang memuaskan pada SEA Games 2019 Filipina. Dari target tiga emas, mereka hanya membawa pulang sekeping emas. Itu pun tidak datang dari nomor yang menjadi target semula.
Satu emas tersebut diraih Aiman Cahyadi dari nomor individual time trial (ITT). Padahal, semula yang ditarget emas adalah nomor MTB cross country, MTB downhill, dan BMX. Namun, semua meleset. BMX meraih perak melalui ITT putra atas nama Toni Syarifudin. Untuk downhill putra, Andy Prayoga meraih perunggu. Sedangkan Tiara Andini Prastika menyabet perak untuk downhill putri.
Kabidbinpres PB ISSI Budi Saputra mengakui target SEA Games 2019 memang meleset. Ada beberapa faktor yang membuat target gagal dipenuhi. Seperti yang terjadi pada I Gusti Bagus Saputra. "Pada heat pertama, Bagus melakukan kesalahan sendiri. Dampaknya, dia ngedrop pada heat berikutnya. Itu yang membuat dia berat mendapatkan medali," ungkap Budi saat ditemui dalam acara PGN Media Luncheon di SCBD, Jakarta, kemarin.
Tidak ingin terpuruk melihat hasil SEA Games, PB ISSI langsung berfokus pada agenda berikutnya. Apalagi, mereka menjadi salah satu cabor prioritas olimpiade. Saat ini ada dua disiplin balap sepeda yang berpeluang lolos ke Tokyo tahun depan, yaitu BMX dan trek. Peluang BMX lebih besar. Dalam ranking negara, Indonesia berada di posisi ke-18. Untuk bisa lolos, mereka harus masuk peringkat ke-12. Nah, posisi Indonesia sedikit diuntungkan. Sebab, pada peringkat di atasnya, ada Jepang sebagai tuan rumah yang otomatis lolos dan Rusia yang terkena sanksi. Hal itu membuat posisi Indonesia bisa naik.(gil/c17/cak/jpg)