Tahun 2023 ini, Riau dipercaya menjadi penyelengara olahraga tingkat regional dan nasional seperti Kejurnas Sepakbola antar PPLP/SKO, Kejurnas Dayung antar PPLP/SKO, Kejurnas Dayung Junior, dan terbaru Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) XI Sumatera. Sukses ganda diraih Riau selaku tuan rumah, yakni sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan. Tapi, prestasi berbanding terbalik didapatkan PSPS.
Laporan DOFI ISKANDAR dan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru
Akhir Februari 2023, Provinsi Riau ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera XI/2023, 4-14 No vember 2023 usai pertemuan KONI Riau dengan KONI Pusat di Jakarta. Riau menggantikan Aceh yang sebelumnya ditunjuk sebagai tuan rumah.
Sempat terjadi perdebatan yang cukup hangat kala itu sebelum Riau ditetapkan menjadi tuan rumah pesta olahraga multiiven ini dengan mempertandingkan 10 cabang olahraga, yakni atletik, barongsai, bola tangan, bola voli, catur, e-sport, renang, sepakbola, sepaktakraw, dan wushu.
Dengan waktu persiapan yang tak panjang, Porwil XI/2023 bisa terselenggara dengan sukses. Porwil XI resmi dibuka di Halaman Kantor Gubernur Riau, Sabtu (4/11/2023). Acara ini hadir dengan dengan tagline “Berani Juara”. Opening Ceremony dibuka oleh Staf Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Dwijayanto Sarosa Putera.
Porwil XI diikuti oleh 8 provinsi yakni Provinsi Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung. Porwil Sumatera XI ditutup oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Selasa (14/11/2023) malam di lapangan Kantor Gubernur Jalan Sudirman.
Riau pun berhasil mencatatkan sejarah tiga kali berturut-turut menjadi juara umum Porwil. Riau mengumpulkan 41 medali emas, 21 perak, dan 34 perunggu. Diikuti Bangka Belitung dengan 31 emas, 21 perak, dan 28 perunggu. Peringkat tiga ditempati Sumatera Barat dengan 22 emas, 36 perak, dan 25 perunggu. Diikuti Sumatera Selatan di posisi empat dengan 14 emas, 28 perak, dan 16 perunggu.
Peringkat lima ditempati Jambi dengan 13 emas, 8 perak, dan 17 perunggu. Lampung di posisi enam dengan raihan 10 emas, 10 perak, dan 15 perunggu. Kepulauan Riau di posisi tujuh dengan 9 emas, 11 perak, dan 17 perunggu. Juru kunci ditempati Bengkulu dengan 3 emas, 8 perak, dan 4 perunggu.
Plt Gubernur Riau Edi Natar Nasution mengatakan bahwa Porwil ini merupakan ajang seleksi atlet untuk bisa bertanding pada PON Aceh-Sumut 2024 mendatang. Dirinya juga berterima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras dalam penyelenggaraan Porwil XI tahun ini. Menurutnya, ini berkat kerja keras dari panitia, penyelenggaraan Porwil berjalan dengan sukses. “Terima kasih atas kerja keras panitia sehingga penyelenggaraan Porwil Sumatera berjalan baik dan lancar. Selaku tuan rumah kami mohon maaf jika dalam pelaksanaan Porwil terdapat suatu kekurangan. Mari bersama memajukan Indonesia melalui prestasi olahraga,” harap Edi Natar.
Ratusan atlet Riau sudah dipastikan lolos PON XXI 2024 di Aceh-Sumut. Untuk mencapai prestasi di PON tersebut, KONI Riau akan melanjutkan pembinaan prestasi atlet mulai tahun depan dan akan lebih fokus pada cabang olahraga (cabor) yang prioritas untuk mendapatkan medali emas pada PON Aceh-Sumut.
Ada sebanyak 394 atlet Riau yang telah dinyatakan lolos PON. Untuk tahun depan. Kini, KONI Riau tengah memikirkan akan melakukan pelatihan terhadap atlet-atlet yang lolos seperti training center berjalan, try in dan try out kemudian menitipkan atlet yang di tempat-tempat yang mengikuti kejuaraan. Sehingga persiapan PON bisa lebih matang dan siap lagi.
Melihat dari hasil Porwil XI Sumatera, Riau memiliki peluang di cabang olahraga unggulan yang akan berlaga di PON Aceh-Sumut. Seperti renang, senam, barongsai, anggar, dan angkat berat. Kinerja KONI Riau akan diuji kembali.
Masyarakat Riau menunggu dengan antusias prestasi atlet yang berhasil lolos ke ajang tersebut. Apakah Riau mampu mempertahankan posisinya sebagai provinsi terbaik di Sumatera dalam hal perolehan medali dan peringkat? Posisi Riau dapat saja bergeser dari peringkat 10 besar. Komitmen, solidariitas, kekompakan, dan kinerja pengurus akan menjadi faktor penentu dalam mencapai target tersebut.
Ketua Umum KONI Riau Iskandar Hoesin mengatakan, Riau bisa melakukan pembinaan dengan baik dalam bidang olahraga. Target utama Riau pada PON Aceh-Sumut 2024 mendatang adalah dapat memboyong medali sesuai target bahkan melebihi. “Kita berharap pada pelaksanaan PON Aceh-Sumut 2024 mendatang bisa meraih sebanyak mungkin medali emas. Kita punya tekad untuk menaikan peringkat Riau di PON Aceh-Sumut,” tuturnya.
Prestasi Riau di olahraga multi iven ini, tak diikuti oleh tim sepakbola kebanggan Riau, PSPS (Riau FC) di Liga 2 musim ini. PSPS menjalani musim yang tidak menyenangkan seperti tahun lalu. Tim kebanggaan masyarakat Riau ini sempat ber-home base di Lubukpakam, Deli Serdang, Sumatera Utara, sampai rencana pindah ke Batam, Kepulauan Riau.
Namun, Jumat (9/6/2023), Presiden Klub PSPS Riau Norizam Tukiman mengatakan PSPS akan kembali ke Pekanbaru. “Saya sudah melepaskan PSPS Riau. Dan saya juga sudah menyelesaikan segala tunggakan seperti gaji pemain, kursi stadion yang rusak maupun pelunasan tunggakan retribusi pemakaian Stadion Utama Riau sebagai home base PSPS Riau,” ujar Norizam Tukiman kepada Riau Pos, Jumat (9/6).
Namun, pengusaha asal Malaysia ini masih enggan menyebutkan berapa harga yang dilepasnya dan siapa yang mengambil PSPS. Namun, ia memastikan PSPS Riau dilepas kepada orang yang tepat. ‘’In sya Allah akan terus kekal di Pekanbaru,’’ Norizam Tukiman.
“Saya tidak bisa menyebutkan siapa orangnya. Yang jelas dia adalah orang Pekanbaru. Semuanya sudah selesai, termasuk pemindahan kepada owner yang baru. Cuma tunggu waktu yang sesuai untuk diumumkan owner yang baru. Saya tidak mau sebutkan namanya, biarkan owner baru saja nanti yang menyampaikannya,” katanya.
Terkait berapa deal harga yang dilepaskan, Norizam tak menyampaikan secara pasti. Tetapi ia menyebutkan nilainya lebih tinggi dari harga saat ia membeli PSPS. “Berapapun harga yang saya lepas itu bukan persoalan, tetapi yang paling penting adalah saya lepas kepada orang Riau atau orang Pekanbaru. Itu yang lebih utama,” ujarnya.
Norizam juga menyerahkan sepenuhnya soal nama PSPS Riau yang sempat diganti menjadi Riau FC. Pasalnya, semua tergantung dari owner baru, apakah dia akan tetap memakai PSPS Riau atau Riau FC. “Topiknya jangan menjurus kepada berapa saya dapat dan berapa saya untung. Itu bukan hal utama, tetapi yang paling utama itu adalah siapa yang akan mengemudikan (mengendalikan, red),” ujarnya.
Teka-teki ini pun terjawab, Rabu (14/6). Kepastian itu disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun. “PSPS kita sudah dapat investor. Kita juga sudah ke notaris, sudah berpindah tangan dari Pak Zam (Norizam) itu ke pemilik baru klub tersebut,” ujarnya.
Ia mengatakan telah membuat surat pernyataan agar klub tersebut tetap bermain di Pekanbaru, dan telah menemui suporter dan pemilik klub asal Jakarta. “Kita sudah temui suporter, saya buat juga pernyataan supaya mereka mau bermain di Pekanbaru. Investor dari Jakarta, tapi kita (usahakan) main di Pekanbaru,” kata Pj Wali Kota.
PSPS pun resmi me-launching skuad dan jersey untuk Liga 2 musim 2023-2024 di Mal SKA Pekanbaru, Rabu (6/9) pukul 14.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri PJ Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Kadispora Riau Boby Rachmat, Sekko Pekanbaru Indra Pomi Nasution.
Juga hadir, Chief Executive Officer (CEO) PSPS Effendi Syahputra, Chief Operating Officer (COO) PSPS Riau Edward Riansyah. Mantan Dirut dan Manajer PSPS Riau, Arsadianto Rachman, Kepala OPD Pemko Pekanbaru, salah satu pemilik saham PSPS Riau Irvan Herman, suporter dan masyarakat para pecinta sepakbola PSPS.
PSPS Riau memperkenalkan sebanyak 27 pemainnya yang akan mengarungi kompetisi Liga 2. Kemudian, pihak manajemen klub berjuluk Askar Bertuah itu juga memperkenalkan jersey musim ini. Dan juga pihak-pihak yang menjadi sponsor klub PSPS Riau dalam mengarungi Liga 2 musim 2023-2024.
Pj Wali Kota Muflihun berharap dengan dukungan, doa dari masyarakat, PSPS bisa berprestasi. “Kami berharap kepada pelatih, pemain agar berlatih dengan baik dan sungguh-sungguh agar nanti ketika bermain bisa meraih kemenangan. Dan juga kepada para sponsor kami ucapkan terima kasih dan jangan berhenti untuk men-support PSPS,” ujar Muflihun.
Ia juga berharap agar muncul semangat baru karena kurang lebih setahun PSPS Riau telah diambilalih, dan telah dibawa kembali. “Kita bersama-sama ingin mewujudkan mimpi masyarakat Kota Pekanbaru untuk meraih kemenangan demi mengejar mimpi PSPS Riau bisa kembali ke ‘habitat’ di Liga 1,” harapnya.
Chief Executive Officer (CEO) PSPS Effendi Syahputra pun menargetkan agar PSPS Riau lolos kembali ke Liga 1, pentas tertinggi sepakbola nasional. Pihaknya dari manajemen akan terus memberikan suppor yang terbaik untuk urusan teknis. “Tim pelatih akan meracik tim teknis untuk memenuhi target yang kami minta, tentunya untuk bisa kembali ke Liga 1,” ujarnya.
Tapi semua di luar ekspektasi. Di tengah kompetisi, pelatih Jan Saragih dipecat dan digantikan dengan Ridwan Saragih. Tapi, PSPS tetap gagal melaju ke 12 besar. Bahkan, terancam terjun bebas ke Liga 3. Di klasemen akhir penyisihan Wilayah Grup A, PSPS berada di peringkat 5 dengan nilai 12 dari 12 laga. PSPS pun masuk play-off degradasi yang digelar mulai 6 Januari 2024.
‘’Kami harus optimis lolos dari degradasi. Makanya, latihan hanya diliburkan tiga hari dan selanjutnya kami langsung fokus ke babak play-off degradasi,’’ ujar Chief Operating Officer (COO) PSPS Riau Edward Riansyah kepada Riau Pos, Ahad (17/12).
Hal senada diungkapkan pelatih PSPS Ridwan Saragih usai laga kemarin. “Harapan saya kedepannya kepada seluruh pemain agar lebih fokus untuk menghadapi babak play-off. Jalan masih panjang, tetap semangat dan jaga kebersamaan,” ujarnya.***