SURABAYA (RIAUPOS.CO) - Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17 resmi meninggalkan Surabaya, Ahad (19/11) usai tersingkir dari ajang Piala Dunia U-17. Sebelum itu, pelatih Timnas U-17, Bima Sakti pun kembali meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena Garuda Asia gugur lebih cepat di ajang tersebut.
Bima juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan fans Tanah Air. Bima menegaskan pasukannya telah berjuang keras dan maksimal.
“Kami minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena tidak lolos ke babak 16 besar Piala Dunia U-17. Terima kasih atas semua doa dan dukungan yang diberikan kepada kami,” ungkap Bima, Ahad (19/11).
“Seluruh pemain sudah berjuang keras dan bermain maksimal. Bermain di ajang ini sungguh pengalaman luar biasa bagi kami,” lanjut Bima.
Sebagaimana diketahui, Skuad Garuda Asia gagal memetik kemenangan di Grup A. Mereka hanya bisa bermain imbang dua kali dan menelan satu kekalahan.
Adapun dua laga imbang itu didapat kala berjumpa melawan Ekuador (1-1) dan Panama (1-1). Sementara kekalahan ditelan Merah Putih ketika berhadaan melawan Maroko (1-3) membuat mereka terduduk di posisi ketiga klasemen.
Semua pertandingan Timnas U-17 itu digelar di Stadion Geloar Bung Tomo (GBT), Surabaya. Kini, mereka pun kembali ke Jakarta setelah dipastikan gugur.
Sekadar informasi, Timnas U-17 sejatinya punya kans untuk bisa lolos ke fase gugur lewat peringkat tiga terbaik. Iqbal Gwijangge dan kolega berada di posisi keempat peringkat ketiga terbaik dari empat yang dijatah lolos ke babak 16 besar.
Namun Tim Merah Putih kalah poin dari Iran U-17, Jepang U-17, Uzbekistan U-17, dan Venezuela U-17. Timnas U-17 hanya mengoleksi dua poin saja.(int/eca)