PIALA DUNIA U-17

Duel Pelipur Lara Argentina vs Mali

Olahraga | Jumat, 01 Desember 2023 - 09:25 WIB

Duel Pelipur Lara Argentina vs Mali
Pertandingan perebutan juara ketiga bisa menjadi pelipur lara atas kegagalan Argentina U-17 dan Mali U-17 melangkah ke final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/12) pukul 19.00 WIB. (GRAFIS:RAHMAD/ADRI RIAUPOS.CO)

SOLO (RIAUPOS.CO) - Pertandingan perebutan juara ketiga bisa menjadi pelipur lara atas kegagalan Argentina U-17 dan Mali U-17 melangkah ke final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/12) pukul 19.00 WIB.

 Bagi Argentina, kekalahan adu penalti kontra Jerman pada Selasa (28/11), tercatat sebagai kegagalan ke-6 skuad muda Albiceleste di semifinal. Sebelum edisi tahun ini Argentina tercatat sudah 5 kali menjadi semifinalis.

Baca Juga : Momentum Bagus

Pejuangan mereka berakhir dengan 3 kali merebut juara ketiga, yakni edisi 1991, 1995, dan 2003. Lalu 2 kesempatan lain harus puas menjadi peringkat keempat pada edisi 2001 dan 2013.

Di sisi lain, Mali gagal mengulang prestasi mereka saat lolos hingga final pada edisi 2015. Pada semifinal Piala Dunia, Mali terhenti di tangan Prancis dengan skor 1-2. Sebelum ini Mali juga pernah terhenti di semifinal dan harus puas menduduki posisi keempat, pada edisi 2017.

Bangkit dari kekalahan bakal jadi misi Argentina dan Mali, yang akan bertemu pada playoff perebutan tempat ketiga. Pada pertandingan babak 4 besar kemarin, Argentina sejatinya punya kans besar untuk lolos ke final. La Albiceleste sudah sempat unggul 2-1 lebih dulu atas Jerman. Namun laga waktu normal berakhir dengan 3-3, hingga berujung dengan adu penalti.

Diego Placente selaku pelatih Argentina mengaku puas dengan performa timnya. Juru taktik 46 tahun itu menyebut skuadnya sudah memberikan yang terbaik hingga laga terakhir.

“Saya bisa mengatakan selamat kepada tim saya, karena mereka sudah memberikan yang terbaik. Saya merasa bangga dengan apa yang sudah mereka lakukan,” kata Placente.

Terlepas dari hasil akhir, Argentina sampai saat ini masih menjadi tim paling produktif dengan lesakan total 19 gol. Di fase gugur saja Albiceleste mencetak total 11 gol dari 3 laga. Di sisi lain, Argentina baru kebobolan 6 kali di turnamen ini.

Di kubu seberang, lini serang Mali juga tak kalah tajam. Hingga laga semifinal kemarin mereka sudah mengoleksi total 15 gol, Les Aigles juga menjadi satu-satunya tim yang mampu membobol gawan Prancis di laga waktu normal. Pertahanan Mali juga relatif kokoh, lantaran baru kebobolan 4 kali saja.

Pertarungan lini serang kedua tim diprediksi jadi suguhan menarik pada laga perebutan tempat ketiga. Lini serang Argentina  dimotori duo River Plate, Agustin Ruberto (8 gol) dan Claudio Echeverri (5 gol). Terbaru, Agustin Ruberto mencetak hat-trik ke gawang Jerman, menyamai torehan hat-trik Echeverri ke gawang Brazil.

Dari kubu Mali, mereka punya pemain tajam pada winger Ibrahim Diarra (4 gol). Kapten tim tersebut tampil konsisten dengan selalu mencetak gol dalam 4 laga terakhir. Pemain berpengaruh lain dari kubu Mali adalah Mahamoud Barry dan Mamadou Doumbia, yang sama-sama mengoleksi 3 gol.

Argentina masih bisa memainkan bek Juan Gimenez meski sudah mengoleksi 2 kartu kuning. Pemutihan kartu kuning sejak babak perempat final membuka peluang Gimenez untuk kembali berduet dengan Tobias Palacio.

Pasalnya 1 kartu kuning ia dapatkan di babak grup. Di sisi lain, Mali bakal kehilangan pemain belakang, Souleymane Sanogo, yang terkena kartu merah di semifinal. Sedangkan Issa Traore yang memiliki 2 kartu kuning masih bisa turun usai mendapat pemutihan.(eca)

Laporan JPG, Solo









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook