Jerman Berambisi Kawinkan Gelar, Prancis Ingin Balas Dendam

Olahraga | Kamis, 30 November 2023 - 09:35 WIB

Jerman Berambisi Kawinkan Gelar, Prancis Ingin Balas Dendam
Para pemain Jerman foto bersama jelang pertandingan, belum lama ini. (AFP RIAUPOS.CO)

SOLO (RIAUPOS.CO) - Pelatih timnas Jerman U-17 Christian Wueck berambisi mengawinkan dua gelar juara Piala Eropa U-17 dan Piala Dunia U-17 setelah berhasil memastikan langkah ke final.

Keberhasilan Jerman melenggang ke partai puncak ini diraih secara dramatis menang 7-6 lewat adu penalti di Stadion Manahan, Solo, Selasa (28/11). Keduanya sempat bermain imbang dengan skor 3-3 pada waktu normal.


Dua gol Die Mannschaft pada pertandingan ini dicetak Paris Brunner (9’ dan 58’). Adapun satu gol lainnya diukir Max Moerstedt (68’). Di kubu La Albiceleste, tiga gol diborong Agustin Ruberto (36’, 45+4’, dan 90+7’).

Kesuksesan ini membuka peluang Jerman untuk mengawinkan dua gelar juara pada tahun yang sama. Sebab, mereka lolos ke Piala Dunia U-17 ini dengan status sebagai kampiun Piala Eropa U-17.

“Tentu saja kami akan sangat senang jika kami bisa memenangkan kedua kejuaraan ini. Tentu saja tujuan kami datang ke sini untuk menang. Siapa pun lawannya di final nanti, kami berharap bisa menang,” kata Wueck, kemarin.

“Sejauh ini, kami juga belum pernah merasakan kekalahan dari pertandingan awal hingga semifinal. Saya yakin para pemain sudah bersiap dengan sangat baik untuk bisa menjuarai Piala Dunia U-17,” ujar dia menambahkan.

Selain itu, Wueck menyoroti kerja keras para pemainnya. Menurutnya, kunci utama bisa memenangkan laga ini ialah keberanian para pemain untuk mengubah gaya bermain pada babak kedua.

Pertahanan Jerman cenderung mengendur saat kendali permainan memang diambil alih Claudio Echeverri dkk.

“Luar biasa, saya turut bahagia untuk para pemain, terutama karena mereka tampil kurang baik sepanjang babak pertama. Kami menetak gol melalui serangan balik dan kemudian dibalas,” katanya.

“Kami tidak melakukan tekel-tekel dan para pemain Argentina mampu mengembangkan permainan mereka. Ini jelas hal yang tak kami inginkan. Kami kemudian menunjukkan kekuatan kami yang sebenarnya pada babak kedua,” ujar Wueck.

“Kami bertahan dengan tangguh dan jauh lebih agresif daripada pemain lawan. Itulah sebabnya saya merasa bangga, karena pemain mengubah permainan mereka, berani, dan menyadari bahwa ada kesempatan untuk meraih kesuksesan di sini,” lanjutnya.

Sementara itu, Prancis datang ke Piala Dunia U-17 dengan status runner-up Piala Eropa U-17. Di final mereka ditaklukkan Jerman lewat drama adu penalti.

Nah, kini kedua negara bertemu lagi di partai final. Prancis dan Jerman bakal duel dalam partai puncak Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan, Solo (2/12). Prancis melangkah ke babak final Piala Dunia U-17 setelah mengalahkan Mali 2-1.

Bertemu kembali Jerman di final, kiper Prancis Paul Argney mengaku sejujurnya pertemuan nanti akan menjadi ajang balas dendam timnya. Namun dia sendiri tidak mau terlalu fokus dengan kata final.

Dia hanya akan menyikapi laga selanjutnya sebagai pertandingan biasa dan dirinya akan bermain seperti biasanya.

“Jujur, ini akan jadi ajang balas dendam kami, tapi kami tidak mau terlalu terfokus dengan kata final. Kami hanya akan berusaha melewati laga ini sama seperti pertandingan sebelumnya. Bermain seperti biasanya. Tentu, jika kami bisa membalaskan dendam ke Jerman akan sangat bagus. Namun, terpenting adalah bagaimana kita bisa membawa pulang piala ini ke Prancis,” ujarnya.

Penting untuknya, tim bisa bermain secara unit. Sebagai sebuah grup, menurutnya, Prancis akan tetap kuat jika bersama-sama untuk mencoba memenangkan pertandingan final nanti.

“Setiap pemain memiliki kelebihan masing-masing, dan mereka semua di tim ini adalah penting,’’ katanya.(amr/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook