PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Ketua KONI Riau, Emrizal Pakis mengatakan, yang menjadi problem saat ini adalah dana dalam pembinaan para atlet dan dana bantuan khusus untuk para atlet dalam kesiapan menghadapi mengikuti kejuaraan nasional.
“Kami ajukan dana Rp38 miliar ke pemerintah daerah, tetapi yang disetujui cuma Rp20 miliar. Berarti masih ada kekurangan dana sekitar Rp18 miliar lagi,”ujarnya kepada Riau Pos, Selasa (12/3).
Untuk itu, KONI Riau meminta agar dunia usaha sebagai bapak angkat memberikan dukungan dan kontribusinya. Bantuan tidak mesti lewat dana, tetapi juga bisa melalui fasilitas lain. Seperti dalam memberikan fasilitas sarana dan prasarana untuk pembinaan para atlet.
Sebelumnya, Kadispora Riau Doni Aprialdi mengatakan, meski keterbatasan dana untuk pembinaan para atlet maupun pelatih, namun Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau tidak menyurutkan dalam memberikan dukungan kepada para atlet-atlet dan pelatih yang ingin berprestasi di tingkat nasional maupun di kancah internasional.
Ia mengungkapkan, selaku Kadispora Riau sangat bangga dan masyarakat Riau juga harus patut berbangga atas torehan prestasi yang telah diraih atlet di Riau. Kendala anggaran tentu jangan menjadi suatu alasan untuk menyurutkan prestasi atlet.
“Tidak hanya KONI saja yang mempunyai kendala soal anggaran, tetapi Dispora juga mempunyai kendala soal anggaran dalam pembinaan atlet maupun pelatih saat ini. Tetapi mudah-mudahan tahun 2020 bisa normal kembali,” ujarnya.
Lanjutnya, karena memang kondisi keungan yang saat ini seperti itu.
“Kami berharap dan berdoa. Apalagi pada 2019 maupun 2020 kita akan mengikuti Porwil, Popnas dan PON. Tetapi dengan kekurangan dana dalam pembinaan atlet maupun pelatih tentunya tidak akan menyurutkan semangat kita untuk ikut dan menorehkan prestasi. Kami mohon dukungan semua pihak. Kalau tidak ada dana APBD, kenapa tidak melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan lain-lain. Ayo bangun olahraga di Riau ini bersama sama,” harapnya.(dof)