LIVERPOOL (RIAUPOS.CO) – Everton, Leeds United, dan kemarin (12/2) Southampton FC melengserkan pelatih mereka atas capaian buruk di Premier League. Tiga tim itu menempati empat besar terbawah klasemen. Isu lengser pun sempat menghampiri Jurgen Klopp gara-gara Liverpool FC tidak pernah menang (tiga di antaranya kalah) dalam empat matchweek terakhir dan mendarat di peringkat kesepuluh.
Situasi Klopp bisa semakin sulit seiring derbi Merseyside datang. Melihat potensi kejutan Everton bersama tactician baru Sean Dyche, Klopp tidak bisa tenang saat melakoni derbi di Anfield dini hari nanti (siaran langsung Vidio pukul 03.00 WIB).
Pekan lalu (4/2) Dyche membuat debut gemilang dengan membawa Everton mengalahkan pemuncak klasemen Arsenal 1-0. Dua musim lalu di Anfield, Dyche bersama Burnley FC pernah mempermalukan LFC dengan skor 1-0. Dyche dan Klopp pun sempat adu argumentasi sampai masuk tunnel Anfield. Momen yang diakui Dyche bisa bersemi lagi dini hari nanti.
”Tidak benar kala itu aku mengatakan sesuatu untuk menyerangnya. Dia (Klopp) terlalu berlebihan saja menanggapinya,” kata Dyche seperti dilansir Liverpool Echo.
Bukan sekali itu saja Dyche dan Klopp bersitegang. Lima tahun lalu, mereka juga cekcok setelah pertandingan di Turf Moor, kandang Burnley. Bedanya, ketika itu LFC sukses mengalahkan Burnley 3-1. Keduanya tidak saling berjabat tangan seusai pertandingan.
”Dua tim sama-sama sedang membutuhkan kemenangan dan sulit untuk bersikap manis saat ini,” tutur Dyche yang mengaku pernah menjadi Kopites –sebutan fans LFC– saat berusia 17 tahun.
Melihat kemampuan Everton menaklukkan Arsenal, merupakan pekerjaan sulit bagi LFC membongkar pertahanan The Toffees –sebutan Everton. Sepakbola pragmatis yang diusung Dyche seperti membangkitkan antusiasme pemain Everton.
”Kami akan jadi tim yang sulit dipatahkan, mengarahkan bola ke depan, menempatkan banyak pemain di sekitar kotak penalti,” tutur bek tengah Everton James Tarkowski yang menjadi pemain Burnley ketika mengalahkan LFC di Anfield dua musim lalu.
”Energi kami akan sama seperti saat melawan Arsenal. Di situ kami ingin tunjukkan kekuatan kami.”
Sementara itu, kepada Sky Sports, Klopp mengakui saat ini LFC memang berada dalam fase krisis. Namun, Klopp percaya derbi adalah momen bagi Jordan Henderson dkk menghentikan rentetan hasil buruk belakangan ini.
”Jika kalian menderita dari sesuatu, kalian bisa terus menderita atau mencoba untuk melawannya,” tutur Klopp.
”Saya juga tidak mau mendengar ada yang berkata: ’Ini sekadar derbi’. Para pemain harus menuntaskan laga seperti ini dengan baik,” imbuh Klopp yang telah melakoni 1.002 pertandingan sebagai pelatih.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
