PEKANBARU (RIAU POS.CO) - Gubernur Riau Drs H Syamsuar didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Riau, Bobby Rahmad secara resmi membuka Prima Legend Open Tournament Bulutangkis Se-Sumatera 2021, Kamis (9/12/2021) malam.
Acara turnamen tersebut dilaksanakan selama 4 hari, yang dimulai pada tanggal 9 - 12 Desember 2021 bertempat di GOR Tribuana Jalan Diponegoro Pekanbaru.
Ketua Panitia Kompol Daryen Dahar mengatakan, Prima Legend Open Tournamen Bulutangkis ini terdiri dari dua kategori yaitu ganda umum open yang diikuti oleh 27 Pasang atlet dan ganda veteran yang diikuti
oleh 34 pasang atlet.
" Pesertanya terdiri dari atlet yang berasal dari Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Jambi," Ketua Panitia Kompol Daryen Dahar kepada Riau Pos, Kamis (9/12/2021) malam.
Dijelaskannya, tujuan pelaksaan Prima Legend Open Tournamen Bulutangkis adalah untuk menjalin kebersamaan, keakraban dan solidaritas sesama atlet dan meningkatkan sportivitas.
Sementara itu, Gubernur Riau Drs H Syamsuar mengatakan, sangat menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini meskipun tengah dalam kondisi pandemi Covid-19 untuk itu diharapkan protokol kesehatan menjadi perhatian.
Dan tentunya dengan adanya Prima Legend Open Tournament se-sumatera 2021 diharapkan menjadi semangat baru bagi atlet bulutangkis yang ada di Provinsi Riau
"Saya berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan giatnya mereka (atlet) berlatih sekaligus juga bisa menunjukkan prestasi yang terbaik. Yang diharapkan pada iven-iven yang akan datang atlet Riau bisa mewakili dan bisa berprestasi ditingkat," harapnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Riau, Bobby Rahmad menambahkan, ini merupakan suatu kegiatan yang kembali membangkitkan gairah di Provinsi Riau dengan cabang olahraga (cabor) Bulutangkis.
"Kami harapkan ini menjadi suatu daya tarik bagi Riau Kota Pekanbaru khususnya untuk Iven-iven olahraga sudah bisa dimulai tetapi tetap mengantisipasi dan mencegah terjadinya Covid-19 dengan menerapkan Prokes yang ketat," terangnya.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Erwan Sani