JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Misi Timnas Indonesia U-17 lolos ke 16 besar Piala Dunia U-17 dipastikan tidak akan mudah untuk diraih. Namun, pasukan Bima Sakti sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin agar target lolos ke 16 besar bisa tercipta.
Bermula dari seleksi pemain di berbagai wilayah di Indonesia, menyaring sejumlah pemain diaspora, hingga memaksimalkan para penggawa jebolan Timnas U-16 di Piala AFF U-16 2022. Selain itu, Timnas U-17 juga menjalani pemusatan latihan (TC) yang panjang, salah satunya bahkan sampai ke Jerman.
Bima Sakti pun tidak sendirian dalam membangun Timnas U-17 agar dapat bersaing di Piala Dunia U-17 3. Pelatih Timnas Indonesia U-17 itu dibantu banyak pihak, seperti Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri hingga konsultan Frank Wormuth.
Semua persiapan itu dilakukan agar Timnas U-17 tak hanya sekadar tim pelengkap saja. Nantinya Garuda Asia akan bersaing dengan Ekuador U-17, Panama U-17, dan Maroko U-17 yang tergabung di Grup A.
Untungnya karena Timnas U-17 berada di pot 1 saat drawing fase grup. Hal itu membuat Garuda Asia terhindar dari tim-tim kuat yang menghuni pot 1.
Berada satu grup dengan Ekuador, Panama, dan Maroko pun dianggap sebagai keberuntungan karena tidak ada tim yang benar-benar menakutkan. Namun, Timnas U-17 tetap harus waspada karena ini adalah pengalaman pertama mereka di ajang Piala Dunia U-17 tersebut.
Bima Sakti pun sudah meminta para anak buahnya tampil maksimal. Ia mau semua pemain Timnas U-17 bisa memberikan yang terbaik dan tidak terbebani status tuan rumah yang dimiliki mereka.
“Keinginan kami pemain bisa tampil lepas tanpa beban, ya walaupun kami sebagai tuan rumah,” ujar Bima Sakti mengutip dari laman PSSI, Rabu (8/11).
“Kami akan memberikan yang terbaik karena kita sama-sama memiliki cita-cita yang sama, ingin tampil maksimal di Piala Dunia U-17 ini sebagai tuan rumah dan juga sebagai peserta,” tambah Bima Sakti.(int/eca)