JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Gempa yang mengakibatkan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) melumpuhkan banyak infrastruktur kelistrikan dan jaringan telekomunikasi. Kota Palu malam tadi (28/9) gelap gulita. Pasokan listrik ke kota tersebut drop karena lima di antara tujuh gardu induk milik PLN di sana kehilangan tegangan.
Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda menyatakan, lima gardu induk itu adalah gardu Sidera, Silae, Pasangkayu, Talise, dan Parigi. Saat ini tersisa dua gardu induk yang masih bisa beroperasi. Yakni gardu induk Pamona dan Poso.
Menurut Syamsul, dua gardu tersebut menyuplai rayon Poso. Termasuk suplai 113 mw ke Palu. ”Saat ini sebagian besar listrik Kota Palu padam karena gempa,” ujarnya, kemarin. Pada kondisi normal, beban puncak di Kota Palu dan Poso mencapai 125 mw.
Saat ini dua gardu induk yang masih beroperasi hanya mampu menyokong beban puncak 12 mw, yakni gardu Pamona (4 mw) dan gardu Poso (8 mw). PLN pun masih mendata dampak lain untuk sektor ketenagalistrikan akibat gempa yang mengguncang timur laut Donggala, Sulteng, tersebut.
Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia (Telkom) Arif Prabowo menambahkan, layanan PT Telkom Indonesia (Telkom) di wilayah Kota Palu dan sekitarnya terganggu dampak gempa yang mengguncang Donggala. ’’Hingga saat ini, layanan telekomunikasi yang menghubungkan Palu hanya menggunakan sistem komunikasi radio yang diprioritaskan untuk layanan voice Telkomsel. Dalam kondisi normal, layanan telekomunikasi dari dan menuju Palu ditunjang kabel serat optik,’’ jelas Arif saat dihubungi malam tadi.
Gempa berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang wilayah Kabupaten Donggala kemarin sore berujung gelombang tsunami. Tsunami dengan ketinggian sekitar 1,5 meter hingga 2 meter menerjang Kota Palu. Dari sejumlah video amatir yang beredar, warga Palu histeris ketika gelombang tsunami menerjang daratan. Sebelum terjadi gempa berkekuatan 7,7 SR pukul 17.02 WIB, Donggala telah diguncang gempa berkekuatan 5,9 SR. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga pukul 20.00 malam tadi menyebutkan, daerah Donggala dan sekitarnya diguncang 22 kali gempa.