Harimau Pemangsa Manusia Belum Terdeteksi

Nasional | Senin, 29 Agustus 2022 - 09:54 WIB

Harimau Pemangsa Manusia Belum Terdeteksi
Personel Polsek Kuala Kampar dan Manajemen PT Essa Indah Timber Estate Serapung melakukan evakuasi jasad korban Seha Sopiana Boru Manik, pekan lalu. Hingga Ahad (28/8/2022), harimau pemangsa tersebut belum terdeteksi. (MUHAMMAD AMIN AMRAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Harimau Sumatera pemangsa manusia di kawasan Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan masih misteri. Hingga Ahad (28/8), keberadaan hewan yang memangsa pekerja pemanen kayu akasia di pinggir kanal area perkebunan hutan tanaman industri (HTI) PT Peranap Timber bernama Seha Sopiana Boru Manik ini belum terdeteksi.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Hasibuan kemarin mengatakan, pihaknya sudah memasang lima kamera trap. Namun hingga kemarin, kamera yang dipasang di lokasi kejadian belum menangkap pergerakan hewan yang dilindungi tersebut.


"Hasil pengecekan lima unit kamera trap yang telah dipasang, belum mendapatkan rekaman atau foto individu harimau Sumatera,"jelas Genman, Ahad (28/8).

Genman juga mengatakan dari kunjungan lapangan tim gabungan tersebut pada lokasi-lokasi yang dicurigai tempat harimau itu berasal, juga tidak mendapatkan petunjuk. Pihaknya juga belum mendapat tanda-tanda harimau tersebut di sekitar lokasi kejadian, baik berupa jejak maupun kotoran yang baru dari satwa terancam punah tersebut.

Genman memastikan, tim gabungan BBKSDA Riau masih melakukan mitigasi melalui kegiatan observasi dan pemberian edukasi kepada para para pekerja lepas. Para pekerja di sekitar diminta terus  waspada dalam beraktivitas di sekitar TKP. "Kami masih terus melakukan upaya mitigasi di lapangan,"tutur Genman.

Masyarakat Kabupaten Pelalawan, khususnya warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan meminta dan mendesak pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau segera menangkap harimau yang telah memangsa manusia.

"Ya, kami minta dan mendesak BKSDA segera menangkap dan memindahkan hewan buas yang telah memangsa pekerja ini. Pasalnya, sudah sepekan yang lalu, binatang berbadan belang ini tak juga kunjung berhasil ditangkap BKSDA Riau,"terang Camat Teluk Meranti, Raja Eka Putra SSos kepada Riau Pos, Ahad (28/8).

Pria yang akrab disapa bang Raja mengatakan, berdasarkan koordinasi yang dilakukan pihaknya, BKSDA Riau telah melakukan upaya mitigasi serta pemasangan 5 kamera trap untuk memantau perkembangan satwa ganas yang dikenal dengan bahasa latin Panthera Tigris Sumatrae ini.

Hanya saja upaya untuk evakuasi harimau tersebut masih belum terlihat dilakukan oleh tim BKSDA Riau. Salah satunya memasang perangkap. "Jadi, jangan hanya upaya pemantauan yang dilakukan BKSDA Riau, tapi upaya evakuasi juga harus dilakukan dengan memasang perangkap untuk menangkap hewan ganas itu,"paparnya.

Camat Teluk Meranti ini menambah, di lokasi harimau memangsa warga di wilayah tersebut, tidak layak dilepasliarkan karena pakannya tidak ada di lokasi tersebut. Apalagi di lokasi itu cukup banyak warga yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti pekerja HTI perusahaan dan juga masyarakat yang berkebun kelapa sawit yang tak jauh dari lokasi penyerangan harimau itu.

"Pasca-kejadian penyerangan harimau itu, hingga saat ini banyak warga yang takut melakukan aktivitas seperti berkebun. Pasalnya, warga masih takut dimangsa harimau yang diduga masih berkeliaran di wilayah ini,"ujarnya seraya menyebutkan lokasi kejadian dengan pemukiman masyarakat berjarak 10 km.(end/amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook