Selamat Jalan Pak Ci

Nasional | Kamis, 28 November 2019 - 09:14 WIB

Selamat Jalan Pak Ci
GRAFIS: AIDIL ADRI

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Maestro properti Tanah Air itu kini telah pergi. Dr (HC) Ir Ciputra (Tjie Tjien Hoan) yang dikenal dengan kemampuannya "mengubah sampah dan rongsokan menjadi emas" itu mengembuskan napas terakhirnya di RS Gleneagles, Singapura, Rabu (27/11) dini hari waktu setempat.

 


Dari Singapura, jenazah almarhum langsung dibawa ke Jakarta dan tiba di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, pada pukul 22.50. Jenazah taipan itu disemayamkan di satu-satunya pusat seni di Indonesia yang memiliki teater berstandar internasional tersebut. Jenazah disambut oleh keluarga serta kolega. Sang istri, Dian Sumeler, tak tampak hadir malam tadi saat persemayaman. Namun, keempat anak Ciputra, menantu, cucu dan para cicit berkumpul. Ciputra meninggalkan istri, 4 anak, 4 menantu, 10 cucu, 4 cucu menantu, dan 7 cicit.

Suasana haru terus menyelimuti keluarga besar. "Kami sangat kehilangan sosok ayah, kakek, dan pimpinan yang menjadi suri teladan bagi keluarga dan keluarga besar dari Grup Ciputra," ujar Rina Ciputra Sastrawinata yang merupakan putri pertama almarhum.

Ucapan duka cita pun berdatangan. Salah satunya dari  Managing Director PT Sinarmas, Saleh Husin. Dia menyampaikan Indonesia telah kehilangan sosok pengusaha cemerlang di bidang properti. Saleh Husin juga mengenal sosok Ciputra seseorang yang telah banyak membawa kemajuan bagi Indonesia.

"Selamat jalan Pak Ci. Indonesia kehila­ngan salah satu putra terbaik bangsa. Banyak karya yang telah beliau buat untuk kemajuan bangsa Indonesia seperti di bidang perumahan juga pendidikan serta Taman Impian Jaya Ancol yang menjadi pusat hiburan warga Jakarta dan sekitarnya. Beliau juga dikenal sebagai tokoh filantropi yang banyak membantu," tuturnya.

Ucapan duka cita juga diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir. Ciputra disebutnya tokoh properti Indonesia yang telah menghasilkan karya bagi dunia properti.

"Dia merupakan salah satu sosok yang turut membangun fondasi dunia properti di Indonesia. Semoga amal dan ibadah Pak Ci dilipatgandakan Yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," ujar Erick Thohir.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga merasakan hal yang sama. "Sedih banget ya. Pak Ciputra kan seorang tokoh ya kalau buat saya pribadi karya-karya dia untuk membangun permukiman selalu dengan satu visi, tidak hanya sekadar profit ya tapi dia juga komit terhadap lingkungan, detail, saya lihat di beberapa tempat. Kecintaannya juga kepada seni jadi memberikan suatu ekosistem yang penuh. Saya rasa kita kehilangan tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran mengenai bagaimana mereka bisa create bisnis tapi pada saat yang sama juga memanusiawikan ciptaannya itu," ujar Sri Mulyani.

Sementara Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata mengatakan, Pak Ci ini mahaguru semua pengembang real estate di Indonesia.

"Kita melihatnya dari dua sisi. Sebagai pengusaha, beliau sukses sekali dengan konsep-konsep pengembangan kawasan, perumahan yang selalu menginspirasi kita semuanya. Istilahnya, Pak Ci itu mengubah sampah jadi emas dan itu jadi patokan pemikiran para pengembang di Indonesia. Kemudian, Pak Ci itu juga yang memprakarsai platform atau organisasi REI sehingga organisasi ini bisa disegani dari dulu sampai sekarang," ujarnya.

Tidak sedikit orang yang memiliki kenangan manis dengan Pak Ci. Salah satunya Senior Director Ciputra Group Sutoto Yakobus. Bagi Toto, sapaan Sutoto, Pak Ci adalah seorang manusia yang lengkap. "Beliau pengusaha properti sekaligus pencinta seni, berjiwa artistik, pendidik, philantropis, dan olahragawan karena masa mudanya pernah jadi pelari PON," kenangnya, kemarin (27/11).

Menurut Toto, bukti bahwa Ciputra mencintai seni bisa dilihat di Ancol. Di sana, Pak Ci memiliki sebuah tempat khusus seni. Namanya Kampung Seni. Di situ para seniman bisa berkreasi dan memamerkan karya mereka dengan leluasa. Tak hanya itu, Ciputra juga mendirikan Ciputra Artpreneur, sebuah pusat seni yang terdiri atas teater, galeri, dan museum. Teater Ciputra Artpreneur merupakan venue pertunjukan skala internasional berkapasitas 1.157 tempat duduk. Ciputra Artpreneur juga memiliki galeri dan exhibition center seluas 1.500 meter persegi.

Salah satu karya Ciputra lainnya di bidang olahraga adalah PB Jaya Raya yang sudah banyak melahirkan atlet bidang bulu tangkis. Salah satunya adalah Susi Susanti. "PB Jaya Raya dilahirkan Pak Ci melalui sayap usaha PT Pembangunan Jaya," terang Toto.

Sementara itu Rudy Hartono masih ingat kenangan pada 40 tahun silam setelah dia berhenti bermain bulutangkis. Dia bertemu dengan Ciputra. Rudy ditawari untuk ikut membina klub bulutangkis, PB Jaya Raya. Kemudian bersama Retno Kustiyah dan Minarni, Rudy dan Ciputra mulai membina bibit-bibit bulu tangkis kala itu.

"Saya mengingat satu hal. Beliau (Ciputra) mengatakan kalau sudah komitmen untuk membina, baik memberi sumbangsih berupa materi dan ide, beliau akan tetap komitemen sampai berhasil. Sampai menyumbangkan pemain yang berprestasi untuk Indonesia. Itu sudah terbukti," ungkap Rudy.(gil/car/oni/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook