Jauhnya jarak tempat tinggal dari tempat tugasnya, tidak mengurangi semangat juang bagi seorang Kepala SMPN 8 Bathin Solapan Yenni Satriani, untuk mengabdi dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Bengkalis.
Laporan Abu Kasim, Duri
PAGI itu, perjalanan antara dua wilayah Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bathin Solapan, ibarat bait-bait puisi yang indah yang mewarnai jejak kehidupan bagi Kepala SMPN 8 Bathin Solapan.
Terkadang dirinya tak segan-segan untuk berebut naik angkutan umum, dengan guru-guru yang sama-sama berdomisili di wilayah Mandau. Bahkan ini adalah perjalanan yang melahirkan puisi-puisi yang telah dibukukannya, oleh perempuan jebolan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh pada 1991.
Menurutnya, hal itu juga merupakan perjalanan yang melahirkan syair dan pantun serta gurindam di sekolah bersama guru-gurunya. Demi membangun literasi dan numerasi, sehingga beberapa pelajar telah mampu mengharumkan nama SMPN 8 Bathin Solapan melalui beberapa kali meraih juara puisi, pantun dan syair.
Bahkan salah seorang pelajar perempuan SMPN 8 Bansol Duri, diberangkatkan ke Ibu Kota Bengkalis sebagai utusan dari SMP di Kecamatan Bathin Solapan pada bidang lomba syair, di ajang Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN) tingkat kabupaten.
Perempuan yang telah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Risma Medan pada 2010, sebagai Penulis Senja Buku Pantun yang berjudul "Suluh Pantun Cahaya Hidup" Yenni Satriani, tekun bergelut di bidang seni tulis yaitu puisi, pantun, gurindam dan syair di bawah Perkumpulan Rumah Seni Asnur di bawah pimpinan seorang Penyair Besar Asrizal Nur.
Tercetus juga olehnya, bahwa siswa bisa berprestasi, kaseknya juga tidak mau ketinggalan, bahkan Yenni panggilan akrabnya, pernah meraih Kepala Sekolah Berprestasi 2021 Bidang Literasi Anugerah dari Perkumpulan Rumah Seni Asnur yang disingkat dengan Perruas.
Yenni Satriani juga memiliki buku-buku puisi karya sendiri seperti salah satu judul buku puisinya "Perempuan Menulis Senja" dan Buku Pantun berjudul "Suluh Pantun Cahaya Hidup" Juga beberapa buku puisi, pantun dan gurindam karya bersama dengan penulis se-Asean sudah beberapa kali mendapat Rekor Muri.
Disampaikannya lagi, pada Desember 2023 mendatang, akan meluncurkan lagi buku Syair Internasional karya bersama penulis hebat yang tergabung dalam Perruas. Peluncuran Buku Syair Internasional ini akan diselenggarakan secara spektakuler di Teater Besar Taman Ismail Marzuki. "Ya, In Sya Allah akan meraih Rekor Muri Nasional dan Internasional. Doakan aja ya," ucapnya.
Lalu karena eksisnya menulis puisi, Yenni yang menyandang titel S2 gelar MPd dari Universitas Riau pada 2015, dan penulis tanah air ini sudah sampai ke Negara Turki untuk membacakan puisinya.(ksm)