JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Camat Taman Sari Jakarta Barat, Risan Mustar meminta bantuan makanan siap saji untuk sekitar 300 anggota jamaah Masjid Kebon Jeruk Taman Sari yang diisolasi, gara-gara tiga orang terduga tertulari virus corona (COVID-19)
Permohonan tersebut tertuang dalam surat yang dikeluarkan dari Kecamatan Taman Sari kepada Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Isolasi berlaku selama 14 hari mulai Kamis (26/3).
"Bantuannya makanan siap saji, karena daripada dia mondar-mandir keluar makanya kami minta bantuan," ujar Risan di Jakarta, Jumat (27/3) malam.
Dari sekitar 300 anggota jemaah, 73 orang di antaranya merupakan warga negara asing.
Saat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melakukan rapid test atau tes cepat COVID-19 terhadap jemaah masjid tersebut, hasilnya menunjukkan tiga orang terduga terpapar virus corona jenis baru (COVID-19).
"Karena dari hasil tes kemarin ada tiga jemaah yang terduga (suspect), maka sekarang jemaah yang ada di sana kami isolasi selama 14 hari," kata dia.
Tiga WNI yang terduga terpapar virus corona diisolasi dan dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tiga orang itu terdiri atas seorang warga Sumatera Utara dan dua orang asal Aceh.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memantau kondisi ratusan jamaah yang kini diisolasi di Masjid Jami, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Pemerintah daerah harus selalu mendampingi," ujar Yurianto di Graha BNPB Jakarta, Sabtu (28/3).
Menurut dia, jemaah yang dinyatakan sehat setelah hasil tes cepat atau "rapid test" dinyatakan negatif belum tentu tidak tertular COVID-19.
Untuk itu, Yurianto menyarankan agar dilakukan uji cepat kedua untuk memastikan kondisi lebih dari 190 jemaah di masjid tersebut benar-benar sehat.
"Harus diulang untuk memastikannya," kata dia.
Sementara Camat Taman Sari Risan Mustar menyebut bahwa semua jamaah, termasuk 73 warga negara asing, yang kini ada di Masjid Jami dalam kondisi bugar.
Sebanyak tiga orang jemaah yang tes cepatnya dinyatakan positif sudah dibawa ke Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran Jakpus.
Terkait uji cepat kedua seperti saran pemerintah pusat, Risan menyerahkan keputusan itu ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Dinas Kesehatan DKI terus memantau kondisi jemaah. Sampai sekarang semua sehat. Jemaah asing yang berasal dari Bangladesh, Pakistan, India dan Thailand juga demikian," tutur dia.
Risan melanjutkan, belum ada rencana memindahkan para jemaah dari masjid tersebut ke tempat lain sampai 14 hari ke depan.
Hingga Sabtu (28/3), DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah penderita COVID-19 terbanyak di Tanah Air dengan 603 pasien, di mana 42 sudah dinyatakan sembuh dan 62 orang meninggal dunia.
Di rentang waktu yang sama, jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia total mencapai 1.155 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 59 pasien dinyatakan sembuh dan 102 meninggal dunia.(jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal