JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka membuka kesempatan kepada ribuan mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar perguruan tinggi masing-masing.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada Semester I tahun 2021 diikuti sekitar 12.800 mahasiswa program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), 21.700 mahasiswa pada program Kampus Mengajar (KM), 8.200 mahasiswa pada Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), dan 950 mahasiswa pada Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Seluruh program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang di support penuh oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), para peserta, mentor perusahaan dan dosen pendamping mendapat dukungan berupa uang makan dan honor penunjang. Karenanya, sebagai syarat pencairan, akuntabilitas informasi dari peserta dan proses pencairan itu sendiri sangat penting untuk dijaga.
Meskipun demikian, lrogram tersebut masih terdapat kendala dokuken dari peserta maupun pendamping. Di mana sampai Desember 2021, sekitar 1100 mahasiswa MSIB, 1000 mahasiswa KM, dan 780 mahasiswa PMM masih terkendala kelengkapan dokumennya sehingga belum dapat dibayarkan haknya secara penuh. Begitu juga sekitar 600 mentor MSIB, 450 dosen pembimbing lapangan KM, dan 180 pendamping PMM.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam mengatakan sejak Oktober 2021, Kemendikbudristek dan LPDP bekerja ekstra keras untuk menghubungi satu per satu peserta, mentor, dosen pembimbing lapangan, dan pendamping yang belum melengkapi informasi sebagai syarat pencairan.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra, mentor, dan juga dosen yang telah bekerjasama dan mendampingi para mahasiswa dalam menimba pengalaman melalui program-program ini. Kepada para mahasiswa yang telah mengikuti program ini, saya ucapkan selamat atas keikutsertaanya dan apresiasi atas kesabarannya," kata Nizam melaluo keterangannya, Senin (27/12/2021).
Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) juga memyampaikan permohonan maaf atas berbagai kendala dan keterlambatan dalam pemenuhan hak mahasiswa dan mitranya.
"Merupakan tanggung jawab kami bahwa semua pihak akan mendapatkan pembayaran yang menjadi haknya. Bagi yang belum mendapatkan pembayaran sepenuhnya, tidak usah khawatir, karena pencairan kegiatan tahun 2021 masih akan diteruskan di tahun 2022 sampai semuanya selesai. InshaaAllah tidak ada yang haknya tidak dipenuhi," jelas Nizam.
Lebih lanjut, Nizam menjelaskan bahwa berbagai program yang diberikan oleh negara ini tujuannya agar mahasiswa mendapatkan kompetensi yg tidak mungkin diperoleh hanya dari dalan kampus. Mahasiswa diharapkan tetap bersemangat mencari pengalaman, ilmu baru, dan kompetensi untuk berjejaring.
"Banyak sekali testimoni positif yang kami terima. Kami berterima kasih kepada para peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang telah memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya berharap pengalaman berharga yang diperoleh dari mengikuti program ini akan betul-betul menjadi bekal di masa depan," pungkasnya.
Erwan Cerentio, salah satu mahasiswa peserta MSIB yang mendapatkan kesempatan magang di salah satu perusahaan telekomunikasi ternama di Indonesia itu mengaku senang karena mendapat pengalaman baru mengalami dinamika pada perusahan besar.
"Tapi, persiapan dan fasilitas yang diberikan program ini sangat membantu Erwan," ujarnya.
Dirinya pun sangat beruntung menjadi salah satu peserta dsri sekian ribu teman-temanya memiliki kesempatan yang sangat membantu bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja.
"Saya mendapatkan kesempatan terbaik untuk mengeksplorasi dan bereksperimen. Ini adalah tiga bulan paling berharga bagi saya. Sulit membayangkan mahasiswa bisa bertahan di dunia profesional nantinya tanpa ada kesempatan ini," katanya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: E Sulaiman