ALAT DETEKSI BUATAN UGM KANTONGI IZIN EDAR

Sekali Tes Covid-19 Bisa Rp25 Ribu

Nasional | Minggu, 27 Desember 2020 - 10:17 WIB

Sekali Tes Covid-19 Bisa Rp25 Ribu
Pihak Universitas Gadjah Mada memaparkan cara kerja alat pendeteksi Covid-19 hasil karyanya bernama GeNose kepada perwakilan Badan Intelijen Negara, baru-baru ini. HUMAS UGM

(RIAUPOS.CO) - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengumumkan bahwa alat pendeteksi Covid-19 GeNose telah mengantongi izin edar dan siap dipasarkan. Dalam rilis yang diunggah ke website resmi UGM, Sabtu (26/12), nomor izin edar alat tersebut adalah KEMENKES RI AKD 20401022883.

Biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah, yakni hanya Rp15 ribu-Rp 25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat, sekitar 2 menit. Pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.


Ketua Tim Pengembang GeNose Prof Kuwat Triyana mengatakan, izin edar GeNose dari Kemenkes turun pada Kamis (24/12). ”Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak, GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat,” kata Kuwat kemarin (26/12).

Setelah izin edar diperoleh, tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi masal batch pertama yang didanai BIN dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan. Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, Kuwat berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau total 12 ribu orang sehari.

Angka 120 tes per alat itu berasal dari estimasi bahwa setiap tes memerlukan tiga menit, termasuk pengambilan napas. ”Jadi, satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif, alat bekerja selama 6 jam,” urainya.

Tim UGM berharap, bila kelak ada 1.000 unit, akan mampu mengetes sebanyak 120 ribu orang sehari. Bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021), Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari. Hingga saat ini, lima industri konsorsium telah berkomitmen untuk mendukung program tersebut.

Apresiasi Layanan Tes Covid-19 di Soetta

Hari ini (27/12) diperkirakan terjadi puncak arus balik libur Natal. Jasa Marga memperkirakan, lonjakan kendaraan yang akan kembali ke Jakarta mencapai 178.887 kendaraan atau 13,82 persen dari volume lalu lintas normal. Sejak H-2 (23 Desember) hingga hari H perayaan Natal (25 Desember), Jasa Marga mencatat lebih dari 483.072 kendaraan meninggalkan Jabotabek.

”Jumlah ini naik 17,4 persen jika dibandingkan lalin normal,” kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru kemarin (26/12).

Kendaraan yang akan kembali ke Jakarta, kata Heru, diprediksi didominasi kendaraan yang melintasi gerbang tol Cikampek Utama arah Jakarta. Jumlahnya diperkirakan 57.404 kendaraan atau meningkat 35 persen dari volume lalin normal.

”Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol agar dapat mengantisipasi waktu perjalanan. Hindari kembali ke Jakarta pada waktu puncak 27 Desember 2020 demi perjalanan yang lebih nyaman,” kata Heru.

Sementara itu, kepadatan masih terpantau di Bandara Soekarno-Hatta. Kantor kesehatan bandara airport health center menjadi yang tersibuk dengan melayani total 40.000 calon penumpang pesawat yang melakukan rapid test antigen dalam 7 hari waktu operasi. Yakni, 18 hingga 24 Desember 2020.

Dalam kunjungannya kemarin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapreasiasi kolaborasi di antara stakeholder bandara sehingga pelaksanaan tes Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta berjalan lancar.

Menhub juga mengapresiasi cukup banyaknya lokasi tes Covid-19 yang tersebar di 8 titik serta 3 alternatif yang dapat dipilih calon penumpang pesawat untuk melakukan tes. Yaitu, pre-order service, drive thru service, dan walk in service sehingga pelaksanaan tes dapat terdistribusi dengan baik.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, ketika diketahui hasil rapid test antigen dari calon penumpang pesawat adalah positif, calon penumpang akan diarahkan dari airport health center ke ruang isolasi/ruang kesehatan.

Kemenkes Sebar 10 Unit

Mobil Lab ke 10 Provinsi

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI telah menempatkan Laboratorium Bergerak BSL (Bio Safety Level)-2 ke 10 provinsi di Indonesia guna menyediakan fasilitas surveilance 3T (Test, Trace and Treatment/Isolation) sebagai upaya penanggulangan pandemik ke seluruh penjuru negeri.

Mobil Lab ini akan mengatasi keterbatasan fasilitas laboratorium BSL2 di daerah untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan tes swab PCR yang menjadi standar diagnosa Covid-19. Dengan fasilitas ini, kapasitas test di daerah akan meningkat sekaligus menjadi fasilitas untuk pelacakan kontak erat (trace), setelah dilakukan pelacakan, mereka yang terpapar positif virus.

Jika tidak bergejala dapat melakukan isolasi mandiri dengan pendampingan oleh tenaga kesehatan secara online melalui aplikasi Indonesia Test Trace & Isolation (InaTTI) yang terintegrasi dengan system lab di mobil lab surveilance ini.

Konsep pengendalian pandemik ini adalah upaya nyata memutus mata rantai transmisi virus di masyarakat, dengan memfasilitasi isolasi mandiri yang didampingi secara virtual sehingga hal ini juga menjadi solusi bagi keterbatasan rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini.

Ketua Tim Inovasi Prof Dr Apt Keri Lestari MSi mengatakan mobil ini telah memenuhi semua Standar BSL-2 yang ditetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan, mulai dari fasilitas Biosafety cabinet Level II A2 yang mencegah virus menginfeksi penguji.

“Kemudian ruang laboratorium bertekanan negatif, pemasangan HEPA Filter untuk mencegah virus mencemari lingkungan dan telah disertifikasi oleh World Bio Haz Tec dan memiliki surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Kementrian Perhubungan untuk jaminan keamanan dan kelayakan rancangan kendaraan,” ujar Keri dalam keterangannya, Sabtu (26/12).

Untuk penguatan konsep pengendalian pandemi, mobil ini juga dilengkapi dengan aplikasi InaTTI (Indonesia Test Trace & Isolation) yang terintegrasi dengan pusat data Kemenkes secara online berbasis aplikasi web based.

Laboratorium bergerak ini tidak sebatas untuk pendeteksian Covid-19, tetapi alat-alat di dalamnya dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit infeksi lain seperti TBC dan jika saat vaksinasi masal diberlakukan.

“Mobil ini multifungsi sebagai mobil untuk membawa vaksin untuk mendukung program vaksinasi di seluruh pelosok negri,” tegas Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Apoteker Indonesia tersebut.

Sementara, Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Diana Sari SE  MMgt PhD berujar dalam masa pandemi ini, riset Unpad diarahkan utk membantu memecahkan masalah yg diakibatkan oleh pandemi, baik itu dari segi kesehatan, dan nonkesehatan.

”Jadi pengembangan mobil lab BSL2 ini dilakukan tim riset Unpad utk menyediakan fasilitas lab pemeriksaan Swab PCR mendeteksi Covid-19, yang bisa menjangkau daerah-daerah yang jauh dari lab pemeriksaan Swab PCR,” katanya.

Sementara itu di tempat terpisah, Recky Langie, Dirut PT Rajawali Global Investama berkata momentum pergantian Menteri Kesehatan yang baru ini dapat menjadi angin segar bagi semua untuk dapat memberikan kontribusi lebih dalam mendukung kinerja pemerintah melaksanakan program pengendalian pandemi ini.(tau/c17/c13/fal/das)

Laporan JPG, Jakarta

 

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook