JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Antuasiasme masyarakat Indonesia untuk bepergian di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 sangat tinggi. Ini dibuktikan dengan kenaikan penumpang angkutan umum hingga 3,9 jutaan di pekan pertama masa liburan. Angka ini naik 32 persen dibandingkan tahun lalu. Namun pemerintah tetap mewanti-wanti untuk menjaga protokol kesehatan untuk menghindari lonjakan kasus setelah libura Nataru.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengungkapkan, Kemenhub mencatat masyarakat yang bepergian menggunakan angkutan umum selama tujuh hari masa pemantauan, Senin 19 Desember 2022 (H-6) hingga Sabtu 24 Desember 2022 (H-1) secara kumulatif mencapai 3.945.489 penumpang. Jumlah itu meningkat 32,98 persen jika dibandingkan angkutan Nataru 2021 di periode yang sama sebanyak 2.644.196 penumpang.
Berdasar data sementara pergerakan penumpang angkutan umum yang dihimpun dari Posko Angkutan Nataru, lanjut dia, secara rinci jumlah penumpang kumulatif tertinggi dari H-6 hingga H-1 yakni pada moda angkutan udara sebanyak 1.178.678 penumpang. Kemudian, disusul angkutan jalan 820.533 penumpang, angkutan kereta api 749.965 penumpang, angkutan penyeberangan 840.423 penumpang, dan angkutan laut 355.890 penumpang.
Kemudian, berdasar data sementara, tercatat puncak pergerakan penumpang angkutan umum per harinya terjadi pada 23 Desembet 2022 (H-2). Di mana, pada H-2, untuk angkutan jalan terdapat sebanyak 142.682 penumpang. Lalu, angkutan penyeberangan 159.017 penumpang, angkutan udara 244.717 penumpang, angkutan kereta api 156.990 penumpang, dan angkutan laut sebanyak 57.123 penumpang.
“Sesuai prediksi kami, H-2 dan H-1 akan menjadi puncak tertinggi pergerakan masyarakat pada arus mudik libur natal. Namun demikian, lonjakan arus pergerakan penumpang yang terjadi masih terkendali dan penyelenggaraan layanan angkutan umum tetap berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Terpisah, Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengungkapkan, saat ini semua dermaga di Pelabuhan Merak sudah beroperasi normal. Di mana, sebelumnya pada 22 desember 2022, pelayanan memang sempat dihentikan sementara oleh otoritas pelabuhan karena cuaca ekstrem.
Hanya, penumpang yang telah tiba di Pelabuhan Merak saat itu memilih untuk menunggu kondisi kembali normal. “Setelah kondisi dinyatakan aman untuk berlayar, semua kendaraan yang menunggu langsung diberangkatkan. Penundaan keberangkatan saat itu hanya sekitar 5 jam,” jelasnya.
Dikatakan Shelvy, pihaknya secara intensif berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui kondisi ramalan cuaca. Termasuk juga dengan otoritas bandara yang berwenang menerbitkan Surat Izin Berlayar (SIB). ASDP sebagai pengelola pelabuhan bertugas menyediakan sarana dan prasarana serta memastikan semua dalam keadaan siap operasi. “Saat ini ada 30 kapal yang diizinkan beroperasi oleh BPTD. Kemudian, semua tujuh dermaga baik di Merak dan Bakauheni beroperasi normal,” jelasnya.
Berdasar data Posko Merak selama 24 jam (periode 24 Desember 2022 pukul 08.00 WIB hingga 25 Desember 2022 pukul 08.00 WIB) atau H-1, teercatat realisasi total penumpang mencapai 47.837 orang atau naik 47 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 32.585 orang. Total seluruh kendaraan tercatat 10.815 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-1 atau naik 22 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 8.880 unit.
Sedangkan, total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera mulai dari H-8 hingga H-1 tercatat 334.533 orang atau naik 19 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 280.845 orang. Kemudian, untuk total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 73.974 unit atau naik 10 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 67.008 unit.
Sebaliknya, di data Posko Bakauheni pada H-1 (24 jam), lanjut dia, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 32 unit. Adapun realisasi total penumpang mencapai 31.516 orang atau naik 16 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 27.239 orang. Total seluruh kendaraan tercatat 6.799 unit yang telah menyeberang dari Sumatera ke Jawa pada H-1 atau naik 3 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 6.593 unit.
Sedangkan, total penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa mulai dari H-8 hingga H-1 tercatat 276.151 orang atau naik 36 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 203.262 orang. Dan untuk total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 63.500 unit atau naik 18 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 53.736 unit.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta PT ASDP Indonesia Ferry dan seluruh pemangku kepentingan di sektor penyeberangan untuk meningkatkan aspek keselamatan. Termasuk mengantisipasi potensi gangguan cuaca angin dan arus laut yang bergerak kencang. Di mana, gangguan cuaca akan mempengaruhi jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal menjadi tidak pasti.
Selain itu, Budi Karya juga meminta PT ASDP sebagai pengelola pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni untuk lebih meningkatkan upaya dalam menjaga kelancaran proses keluar masuk kendaraan ke kapal. Hal tersebut agar tidak terjadi kepadatan yang mengular. Untuk mendukung kelancaran keluar masuk kapal, dia pun mengimbau masyarakat membeli tiket secara daring agar perjalanan lebih lancar.
“Merak-Bakauheni merupakan salah satu titik krusial yang berpotensi terjadi kepadatan di masa libur nataru. Untuk itu, antisipasi khusus perlu dilakukan untuk menjaga kelancarannya,” ungkapnya. Dia juga meminta petugas agar lebih memperketat penjagaan di area dermaga menyusul adanya insiden mobil minibus tercebur ke laut saat hendak masuk kapal di sana.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugianto menambahkan, jika terjadi perburukan cuaca tentu kapal-kapal pun tidak akan diberangkatkan hingga cuaca membaik. Sehingga dampaknya kemungkinan memang terjadinya antrian kendaraan. Namun, hingga saat ini, jumlah kendaraan yang menyeberang dari Merak-Bakeuheni memang masih kurang dari sesuai yang ditargetkan.
“Masih minus, kurang lebih baru antara 10-11 ribu kendaraan yang menyeberang. Karena kalau prediksi arus mudik Nataru itu ada sebanyak 15 ribu,” terangnya. Terkait terjadinya antrean, dia pun meminta masyarakat untuk sabar. Sebab, memang tidak ada yang bisa melawan alam, ikuti saja petugas yang mengatur.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin merespons rencana pemerintah menghentikan PPKM tahun depan. Dia menilai rencana pemerintah itu karena pandemi Covid-19 di Indonesia terus menurun. ’’Walaupun ada varian-varian baru, tidak begitu (berpengaruh),’’ jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, mulai ada keinginan untuk menghentikan PPKM atau masuk kondisi normal kembali. Ma’ruf menegaskan keputusan penghentian PPKM tersebut menunggu hasil kajian pascalibur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 ini. Pemerintah bersama tim akan melihat apakah libur atau masa Nataru berdampak pada kasus Covid-19 di Indonesia.
’’Artinya kalau keadaannya tetap landau, kita sudah bisa masuk pada menghentikan PPKM,’’ jelasnya. Meskipun nanti PPKM dihentikan, masyarakat diminta untuk tetap waspada. Selain itu kegiatan vaksinasi Covid-19 tetap terus dilanjutkan. Khususnya untuk dosis penguat atau booster.
Terpisah, Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan juga masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Besarnya arus liburan kali ini diharapkan tidak memicu kasus baru. “Kami berharap masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan terutama menggunakan masker demi melindungi diri dan orang sekitar terutama saat berada di kerumunan,” kata Ketua Satgas Covid-19 PB IDI dr Erlina Burhan SpP(K).
Erlina beralasan status pandemi berlaku. Selain itu juga PPKM juga masih berjalan. “Meski varian baru virus Covid-19 yang ada saat ini tergolong ringan, namun bukan berarti varian lama sudah tidak ada,” ujarnya. Dia meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan melakukan booster.(atn/ves/wa/ria/c19/c7/oni/das)
Laporan JPG, Jakarta