SOAL ANGKUTAN NATAL

Kemenhub Dinilai Tak Siap

Nasional | Sabtu, 26 Desember 2015 - 09:52 WIB

Kemenhub Dinilai Tak Siap
TERJEBAK MACET: Ribuan kendaraan pribadi yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera terjebak macet di Kantung Parkir Dermaga II Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Kamis (24/12/2015) sore. Kemacetan libur panjang (Natal dan Tahun Baru 2016) ini juga mengular ke luar pelabuhan atau sekitar 6 kilometer hingga KM 95 tol Tangerang-Merak. Doni Kurniawan/Banten Raya/JPG

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Penumpukan kendaraan di ruas jalan tol menjadi suguhan selama tiga hari ini. Keluhan soal gagal liburan dan merayakan momen Natal bersama keluarga pun banyak dilontarkan. Pemerintah pun dinilai gagal antisipasi lonjakan arus mudik Natal 2015.

Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyampaikan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) seolah menyepelekan soal lonjakan penumpang. Apalagi sejak awal, Kemenhub beserta operator tol telah menyatakan lonjakan tidak akan sebesar mudik Idul Fitri.

Baca Juga :Sopir Bus Dites Urine

“Pemerintah gagal mengantisipasi lonjakan arus mudik Natal, yang berbarengan dengan arus mudik liburan dan Maulid Nabi,” ujar Tulus di Jakarta, Jumat (25/12).  Akibat kegagalan itu, lanjut dia, pemerintah tidak menyiapkan sumber daya yang cukup, baik petugas Polri, petugas tol, dan petugas lapangan lainnya. Operator jalan tol dan polisi pun tidak menertibkan truk-truk barang yang mengambil jalur tengah, sehingga makin memperparah kemacetan.

“Seharusnya truk-truk barang digiring untuk mengambil lajur kiri. Lalu, yang membandel bisa diberikan tilang oleh kepolisian,”ungkapnya.

Padahal, akhirnya yang harus menanggung kerugian paling banyak adalah konsumen. Bentuk-bentuk kerugian itu meliputi, tarif tol yang sudah dibayarkan. Menurutnya, konsumen yang membayar tol seharusnya mendapat benefid atas kelancaran lalu lintas bukan kemacetan. Seperti namanya, jalan bebas hambatan.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook