Ratusan Ribu Kendaraan Sudah Tinggalkan Jakarta

Nasional | Selasa, 24 Desember 2019 - 02:06 WIB

Ratusan Ribu Kendaraan Sudah Tinggalkan Jakarta
Ilustrasi: Ratusan kendaraan menyeberang dari Merak Banten menuju Pulau Sumatera (JPG).

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Lebih dari setengah juta kendaraan tercatat telah meninggalkan Jakarta melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga H-3 natal 2019 atau pada Senin (23/12)

Jasa Marga mencatat total 521.739 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah timur, arah barat dan arah selatan selama periode tiga hari mudik atau pada 20-22 Desember 2019. Angka ini naik sebesar 20,01 persen dari lalu lintas harian (LHR) normal sebesar 434.762 kendaraan.


Corporate Communication & Community Development Group Head Dwimawan Heru mengungkapkan, Lalin mudik arah timur merupakan kontribusi lalin mudik di dua Gerbang Tol (GT), yaitu GT Cikampek Utama untuk pemudik menuju arah Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan GT Kalihurip Utama untuk pemudik menuju arah Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi menuju Bandung dan sekitarnya.

Tercatat 162.780 kendaraan bergerak menuju ke arah timur atau ruas Cikopo-Palimana, naik sebesar 76.03 persen dari LHR normal 92.472 kendaraan. Sementara arus yang menuju arah selatan melalui GT Kalihurip Utama tercatat 120.806 kendaraan. Naik sebesar 16.45 persen dari LHR normal 103.741 kendaraan.

Sementara kendaraan yang menuju ke arah Barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak tidak terlalu signifikan. Yakni sebesar 125.855 kendaraan, turun sebesar 3.65 persen dari LHR normal 130.619 kendaraan.

Untuk arus yang meninggalkan Jakarta menuju arah Selatan melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi adalah sebesar 112.298 kendaraan, naik sebesar 4.05 persen dari LHR normal 107.930 kendaraan.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra menjelaskan bahwa terkait libur Natal, saat ini Korlantas tengah fokus terhadap kondisi lalu lintas di tempat wisata. Seperti puncak.

"Dipersiapkan rekayasa lalu lintas," tuturnya.

Rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan adalah oneway. Waktu woneway akan disesuaikan dengan kebiasaan, kapan pengemudi turun dan kapan pengemudi naik.

"Sehingga, semuanya terfasilitasi," terangnya di kantor Divhumas Polri kemarin.

Selain itu, yang menjadi fokus juga menurunkan jumlah kecelakaan. Seperti diketahui beberapa waktu lalu terjadi dua kecelakaan menonjol. Kondisi itu tentunya membuat Polri harus melakukan berbagai langkah.

"Misalnya dengan lebih sering melakukan razia, agar kendaraan yang muatan over dan sebagainya diketahui," tuturnya.

Sumber : Jawa Pos
Editor : Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook