JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Jemaah calon haji (JCH) tahun ini bakal dihadapkan dengan tantangan ganda. Selain adanya pandemi Covid-19, JCH juga bakal dihadapkan dengan cuaca ekstrem. Diperkirakan saat musim haji nanti, suhu di Arab Saudi bisa mencapai maksimum 50 derajat celcius.
Informasi soal potensi cuaca ekstrem tersebut, disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Senin (23/5). Beberapa hari sebelumnya Yaqut melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi.
Dalam lawatannya itu, dia memantau langsung persiapan layanan haji di sana. Dia mengatakan melakukan pengecekan mulai dari kesiapan akomodasi atau hotel, katering, transportasi, sampai layanan kesehatan.
"In sya Allah kita siap menerima kedatangan jemaah haji secara optimal," katanya.
Yaqut menuturkan bakal berupaya melayani JCH sebaik-baiknya sehingga JCH bisa berfokus pada ibadahnya. Yaqut lantas menyampaikan suhu di Saudi saat ini cukup panas. "Panasnya bukan main. Saya sampai sana, temperatur 40 sampai 44 derajat celcius," katanya.
Menurut informasi yang dia terima, suhu saat ini masih belum mencapai puncak. Diperkirakan puncak hawa panas di Arab Saudi terjadi saat musim haji nanti. Dia menjelaskan pada saat musim haji nanti, atau puncak cuaca panas, suhu di Makkah diperkirakan bisa sampai 50 derajat. "Namanya juga prakiraan. Semoga tidak sampai segitu," tuturnya.
Kalaupun nanti suhu di Saudi mencapai puncaknya, Yaqut berharap jemaah sudah bersiap-siap sejak di Tanah Air. Yaqut mengingatkan JCH untuk rutin minum air. Kemudian juga mengkonsumsi makanan bergizi. Kemudian bagi JCH yang selama ini wajib konsumsi obat rutin, tetapi konsumsi sesuai dengan anjuran dokter. Kemudian juga mengkonsumsi vitamin untuk daya tahan tubuh.
Beberapa hari jelang keberangkatan ini, JCH diminta untuk menjaga kondisi fisiknya supaya tetap prima. JCH mulai masuk asrama haji pada 3 Juni mendatang. Kemudian pada 4 Juni mulai diterbangkan menuju Madinah. Menurut Yaqut kondisi fisik yang prima diperlukan, supaya JCH bisa menjalani seluruh rangkaian ibadah haji dari awal hingga akhir dengan lancar. "Persiapkan fisik sebaik-baiknya. Dan mental tentu saja," katanya.
Di sisa waktu jelang keberangkatan ini, Yaqut juga berpesan supaya JCH fokus mendalami manasik haji. Meskipun ada pembimbing ibadah, JCH tetap harus mempelajari manasik haji.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan dalam waktu dekat Kemenag akan mengeluarkan sejumlah imbauan-imbauan, di antaranya adalah imbauan supaya JCH jangan sampai kecapekan. "Karena musim haji kali ini agak berat seperti yang disampaikan Menag," katanya.
Hilman mengatakan ketika berada di Arab Saudi, JCH diminta untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, di antaranya adalah menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. Meskipun pihak Arab Saudi sudah melakukan pelonggaran, khususnya soal penggunaan masker di tempat terbuka, alangkah baiknya JCH tetap bermasker di tempat terbuka.
Sementara itu, JCH asal Riau mulai melakukan manasik haji seperti di Pekanbaru dan Kepulauan Meranti. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru menggelar sejumlah kegiatan manasik haji, baik di Kemenag sendiri maupun yang diselenggarakan Kantor Urusan Agama (KUA) di tingkat kecamatan.
Kegiatan manasik ini sendiri dilakukan secara bergelombang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Seperti JCH yang berasal dari tiga kecamatan yang menjalani manasik haji di masjid Al-Muhajirin, Kelurahan Tobek Godang, Ahad (22/5). Kegiatan ini dipimpin langsung Kepala KUA Tampan Hairullah SThI MH.
"Kegiatan manasik haji di KUA Tampan diikuti oleh tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bina Widya dengan jumlah 81 orang, Payung Sekaki sebanyak 28 orang, dan 10 orang dari Kecamatan Senapelan. Jumlah seluruhnya ada 119 orang calon haji," ujar, Senin (23/5).
Sementara itu, untuk manasik haji tingkat Kota Pekanbaru telah dilaksanakan pada tengah pekan lalu di Masjid Nurussalam. Pada kegiatan yang digelar Kamis (19/5) itu juga dihadiri langsung Kepala
Kanwil Kemenag Provinsi Riau Dr H Mahyudin MA. Manasik besar-besaran ini sendiri dihadiri 464 JCH Pekanbaru yang akan berangkat pada ke Makkah. "Manasik ini penting agar JCH punya persiapan atau bekal yang baik," ujarnya.(new/end/wir)