Yang juga terlibat kontak tembak langsung dengan para teroris pada menit-menit awal setelah ledakan di Starbucks dan pos polisi Sarinah adalah Kapolsek Menteng AKBP Dedy Tabrani. Dedy bahkan turut melumpuhkan seorang pelaku.
Dedy bergerak ke lokasi setelah menerima informasi melalui handy talky. Setelah melapor ke Kapolres Jakarta Pusat Kombespol Hendro Prandowo, dia langsung meluncur bersama empat anggota lainnya dengan menggunakan mobil. "Ketika tiba, ada anggota yang berlindung di balik pohon adu tembak dengan teroris," katanya kemarin.
Tepat saat Dedy turun, salah seorang pelaku melemparkan granat rakitan ke kolong mobil. Dia dan rekan-rekannya langsung berlindung. Tapi, rupanya, ledakan granat tersebut tidak kuat dan hanya mengeluarkan asap.
Teroris itu kemudian menembaki mobil yang dibawa polisi asal Aceh tersebut. Terjadilah tembak-tembakan. Begitu melihat celah untuk menembak ke teroris, dia dengan cepat mengarahkan pelurunya ke bagian tubuh pelaku. "Saya lupa peluru yang keberapa yang mengenai pelaku. Bagian perut kanan pelaku terkena tembak," katanya.
Setelah tertembak, lanjut dia, si teroris itu langsung terduduk. Melihat itu, Dedy kembali menembak pelaku dan langsung ambruk. Selanjutnya, dia menghampiri untuk memastikan bahwa si teroris mati.
"Nah, waktu saya menghampirinya bareng Pak Khrisna (direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya)," ujarnya. (c10/ttg)
Sumber: JPG/JPNN
Editor: Hary B Koriun