PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jamaah calon haji (JCH) Riau asal Indragiri Hilir (Inhil) sudah tiba di Madinah, Sabtu (21/7) pukul 13.25 waktu setempat. Para jamaah kemudian memasuki hotel pukul 16.00 waktu setempat. Mulai Sabtu malam terhitung Salat Isya JCH sudah mulai fokus ibadah di Masjid Nabawi.
Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Haji dan Umrah Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Riau H Abdul Wahid SAg MI Kom mengatakan, info itu disampaikan Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) Inhil HM Arifin. Ia juga menyampaikan lokasi hotel para JCH, yakni Hotel Grand Mercure Al Madinah berada di depan pintu 17 Masjid Nabawi. Ia juga mengungkapkan, saat ini ada satu jamaah yang tergabung dalam kloter dua Embarkasi Batam terjatuh dari kamar mandi. Jamaah itu bernama Syamsuir. Dia tidak mengalami luka, namun mengalami patah di dekat pangkal bahunya.
“Kebetulan yang merawat Pak Syamsuir orang kita juga yang sehari - hari bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, dan sekarang menjadi petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah,” jelas Abdul Wahab yang saat ini juga menunaikan ibadah haji.
Dalam kesempatan yang sama, Abdul Wahab mengatakan sesuai kesepakatan ibadah arbain dimulai pada waktu Salat Isya. Dijadwalkan, 15 orang JCH Riau asal Kota Pekanbaru yang tergabung dalam kloter 6 akan berangkat hari ini (23/7).
Lupa Naruh Sandal, Kaki Jamaah Haji Terbakar
Sementara itu suhu panas di Madinah membuat JCH harus dirawat. Beberapa di antaranya mengalami luka bakar pada kaki karena kehilangan alas kaki. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusuf Singka mengatakan tanggal 21 Juli, ada 41 orang yang sudah berobat di KKHI Madinah. Dari jumlah tersebut, tiga dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi dan empat masih dirawat di KKHI.
”Pasien lainnya sudah kembali ke pemondokan,” katanya, Ahad (22/7).
Dalam pemantauannya di Masjid Nabawi, Eka melihat beberapa jamaah haji yang kehilangan alas kaki. ”Saat ini sudah ada delapan jamaah yang mengalami luka bakar karena pulang dari masjid tanpa alas kaki,” kata Eka.
Mengantisipasi jamaah yang kehilangan sandal, Kemenkes telah menyiagakan 20.400 pasang sandal. Alas kaki gratis ini diperuntukkan untuk jamaah yang tidak pakai sandal saat pulang dari masjid.
”Ini membuat petugas kesehatan haji Indonesia menyediakan sandal yang dibawa Tim Promotif Preventif (TPP) Kesehatan Indonesia. Kami selalu berupaya maksimal melakukan penyuluhan ke sektor-sektor agar jamaah haji yang masuk ke dalam masjid untuk membawa alas kakinya sendiri-sendiri,” ungkap Eka.
Eka mengatakan Kemenkes telah menyiapkan klinik-klinik kesehatan di bandara Madinah dan Jeddah. ”Saat ini operasional masih ada di Madinah sampai sebagian jamaah haji sudah berangkat ke Makkah,” tutur Eka.
Selain pemberian sandal gratis, untuk pelaksanaan haji tahun ini salah satu inovasi dari Kemenkes adalah Kartu Kesehatan Jamaah Haji (KKJH). KKJH memuat tentang informasi-informasi yang ada di Siskohat. ”Di belakang kartu ini ada di ICV yang menandakan bahwa jamaah sudah divaksinasi,” jelas Eka.
KKJH dianggap lebih efisien dibandingkan dengan buku kesehatan karena kartu ini bersifat mobile dan statistik. Sehingga semua update tentang status kesehatan jamaah selalu ada. Bahkan catatan pembinaan sejak di tanah air sudah tercatat di kartu kesehatan haji. ”Kartu kesehatan jamaah haji akan membuat jamaah haji patuh terhadap sistem komputerisasi siskohat yang telah dibangun oleh Kemenkes dan Kemenag selama bertahun-tahun,” imbuhnya.(cr9/lyn/jpg)