Harapkan Kantor Kesehatan Haji Dekat Pemondokan

Nasional | Senin, 23 April 2018 - 11:32 WIB

Harapkan Kantor Kesehatan Haji Dekat Pemondokan

JAKARTA  (RIAUPOS.CO) – Persiapan haji sudah dilakukan pemerintah Indonesia jauh-jauh hari. Sejak Jumat lalu (20/4) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek melakukan peninjauan ke beberapa fasilitas jamaah calon haji (JCH) di Arab Saudi.

Dalam keterangan tertulisnya, Puan dan Nila mengawali kunjungannya ke Madinah. Di kota tersebut, rombongan meninjau pemondokan untuk JCH. Salah satunya Taiba Arac Suites yang memiliki daya tampung mencapai 3.300 jamaah.

Baca Juga :JCH Lansia 2024 Mencapai 46 Ribu

”Pemerintah terus berupaya melayani JCH Indonesia dengan sebaik-baiknya. Saya melihat langsung pemondokan yang disiapkan di Madinah, fasilitasnya sangat bagus dan persis di depan Masjid Nabawi,” kata Puan.

Puan memastikan jika hotel untuk JCH Indonesia di Madinah seluruhnya berada di daerah Markaziah . Wilayah tersebut berada dekat Masjid Nabawi.  Setelah memastikan pemondokan, rombongan berkunjung ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia.

”Siapkan dokter-dokter spesialis dari Indonesia,” ujar Puan.

Yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah kantor kesehatan haji. Kantor kesehatan haji dinilai Puan cukup jauh dari pemondokan jamaah haji. Dia berharap jika musim haji tahun depan, kantor kesehatan haji diupayakan untuk dekat dengan pemondokan. Mengakhiri hari pertama peninjauan fasilitas haji 2018, Puan mengadakan rapat dengan beberapa pihak terkait. Yang menjadi pembahasan penting adalah antrean panjang saat di imigrasi Arab Saudi. Puan menegaskan agar Dubes RI untuk Arab Saudi dan Kementerian Agama serta pihak terkait memperjuangkan pelayanan imigrasi khusus ke pemerintah Arab Saudi.

”Harus diupayakan permintaan pelayanan imigrasi khusus ke pemerintah Arab Saudi sehingga JCH Indonesia tak kelelahan sebelum menunaikan ibadahnya. Penerbangan dari Tanah Air ke Arab Saudi sudah jauh dan melelahkan, jika saat pengurusan imigrasi masih antre panjang, akan tambah melelahkan,” tuturnya.

Puan juga sempat meminta agar  Kementerian Agama bersama-sama dengan BPKH melakukan kajian kemungkinan pembangunan fasilitas hotel. Dengan jumlah jamaah haji 221.000 orang  per tahun, misalnya bisa dibangun beberapa hotel yang dapat menampung 25.000 jamaah. Di luar musim haji, hotel tersebut bisa ditawarkan kepada penyelenggara umrah.(lyn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook