JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo sangat serius untuk program hilirasi dan menghentikan ekspor bahan mentah. Karena itu, pembangunan infrastruktur pendukung terus dilakukan. Salah satunya smelter.
Kamis (20/10), Jokowi meninjau pembangunan smelter baru miliki PT Timah Tbk di Kabupaten Bangka Barat. Dia menyebut bahwa pembangunan fasilitas peleburan tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melakukan hilirisasi tambang. "Nikel sudah (hilirisasi), (sekarang) timah, bauksit, semuanya akan saya ikuti dan nanti akan selesai November," ujarnya.
Menurut Presiden, saat ini pemerintah masih berhitung mengenai kapan akan menghentikan ekspor timah dalam bentuk bahan mentah. Salah satu faktor yang dipertimbangkan antara lain kesiapan smelter baik milik BUMN maupun swasta. "Nanti kalau sudah hitungannya matang, ketemu kalkulasinya, akan saya umumkan setop," bebernya.
Jokowi juga meninjau langsung Pelabuhan Tanjung Ular di Kabupaten Bangka Barat. Dengan kehadiran pelabuhan tersebut, dia berharap mobilitas barang meningkat sehingga mendongkrak daya saing daerah setempat. "Mobilitas barang, utamanya CPO dan timah, bisa melalui Pelabuhan Tanjung Ular," ujarnya.
Presiden mengatakan, saat ini progres pembangunan Pelabuhan Tanjung Ular telah selesai 99 persen. Selanjutnya, Kementerian Perhubungan akan menjadi pengelola sementara sebelum diserahkan kepada pemerintah daerah setempat.(lyn/dio/jpg)
