JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, para menteri kabinet juga sudah diminta mengantisipasi kemungkinan terjadi gelombang baru ke depan.
"Berdasarkan salah satu studi di scientific report berjudul Multiwave Pandemic Dynamics Explained How to Tame The Next Wave of Infectious Diseases, kunci menahan gelombang baru adalah mengendalikan jumlah kasus pada masa strolling (ketika kasus sedang rendah)," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (20/9).
Luhut memaparkan, dalam studi tersebut, jumlah kasus disarankan ditahan pada tingkat 10 kasus per juta penduduk per hari atau dalam kasus Indonesia di sekitar 2.700 atau 3.000an kasus. “Saya yakin kita bisa mengendalikan kasus pada angka tersebut dan kuncinya adalah 3T, 3M, serta Penggunaan Peduli Lindungi," ungkapnya.
Dalam pelaksanaan PPKM, Luhut mengklaim, meski jumlah kasus sudah turun signifikan, tetapi jumlah testing terus mengalami peningkatan sehingga positivity rate mampu diturunkan di hingga di Bawah Standar WHO sebesar 5 persen. Saat ini angka positivity rate Indonesia berada di bawah 2 persen. "Hal ini lagi- lagi mengindikasikan penanganan Pandemi yang sudah berjalan baik dan sesuai acuan," ucapnya.
Selain itu jumlah yang di-tracing dari hari ke hari juga terus meningkat. Luhut menyebut, saat ini proporsi kabupaten kota di Jawa Bali dengan tingkat tracing di bawah 5 hanya sebesar 36 persen dari total. "Ke depan, testing, tracing, dikombinasikan dengan isolasi terpusat menjadi bagian penting untuk mengidentifikasi secara dini potensi penyebaran kasus Covid-19," ungkap dia.(das)
Laporan JPG, Jakarta