(RIAUPOS.CO) - Varian baru virus SARS-CoV-2 dengan nama Le Variant Breton yang ditemukan di Prancis dikhawatirkan bisa mengelabui tes PCR. Meski demikian, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menyatakan, mutasi virus tersebut belum masuk pada variant of interest (VOI) maupun varian of concern (VOC).
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menuturkan, mutasi virus tersebut diumumkan pada 15 Maret 2021 oleh Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran. Sebelumnya, dilakukan pemeriksaan sekuens genomic (genomic sequencing) pada suatu klaster infeksi di rumah sakit di Kota Lannion, Brittany, Prancis bagian barat.
‘‘Ada 8 pasien Covid-19 di sana yang terdeteksi membawa varian terbaru ini. Varian ini mereka beri nama Le Variant Breton. Ini masih awal, baru sekitar seminggu, jadi belum banyak dibahas,” jelas Tjandra kepada Jawa Pos (JPG), Sabtu (20/3).
Para pasien itu, kata dia, ternyata memberi hasil negatif saat dites dengan tes PCR. Kasus-kasus tersebut baru bisa dipastikan sesudah dilakukan pemeriksaan mendalam dengan darah dan jaringan paru-parunya. ”Ini suatu pemeriksaan yang amat tidak mudah dilakukan,” jelas Tjandra.
Dia mengatakan, hal itu perlu menjadi perhatian. Sebab, mutasi varian baru tersebut termasuk satu di antara empat hal yang menjadi pengaruh mutasi baru virus. Yakni, dampak pada diagnosis molekuler seperti PCR, tingkat penularan (trans missibility), keparahan (severity), dan pengaruhnya terhadap efikasi vaksin.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyebutkan bahwa mutasi virus SARS-Cov-2 di dunia bermacam-macam. Namun, tidak semua masuk dalam mutasi yang diawasi dan diperhatikan (VUI dan VOC). Yang jelas, program vaksinasi terus dilakukan.
Pasien Positif Covid-19 di Riau Naik Drastis
Sempat mengalami penurunan, jumlah pasien positif Covid-19 di Riau kembali naik drastis, Sabtu (20/3). Jika biasanya penambahan pada angka puluhan tiap harinya, kemarin penambahan pasien di Riau mencapai 219 pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dengan penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 219 orang tersebut, total pasien positif Covid-19 di Riau hingga saat ini menjadi 33.449 orang. Sementara pasien sembuh bertambah 114 orang.
“Total pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Riau sebanyak 31.463 orang, meninggal dunia bertambah tiga orang sehingga total 816 orang meninggal dunia di Riau akibat Covid-19,” katanya, Sabtu (20/3).
Lebih lanjut dikatakannya, meskipun jumlah penambahan pasien positif cukup tinggi, namun angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau juga tinggi. Di mana dari total pasien positif sebanyak 33.450 tersebut, yang masih menjalani perawatan tinggal 1.186 orang.
“Mudah-mudahan tren kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau terus meningkat, sehingga persentase angka kesembuhan di Riau bisa meningkat,” harapnya.
Karena pasien positif Covid-19 di Riau terus meningkat, pihaknya mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. ‘‘Kami imbau masyarakat tidak lengah, hendaknya dapat terus menerapkan protokol kesehatan. Utamanya menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan,” imbaunya.
Sementara itu, untuk perkembangan kasus positif Covid-19 secara nasional terdapat penambahan 5.656 kasus baru. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 menjadi 1.455.788 kasus. Untuk pasien sembuh bertambah 5.760 orang sehingga total menjadi 1.284.725 orang. ‘‘Sedangkan untuk kasus meninggal dunia bertambah 108 orang, sehingga total yang meninggal dunia sebanyak 39.447 orang,” paparnya.
Di bagian lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau vaksinasi ratusan pedagang Pasar Baru, Kabupaten Tuban. Saat ini cakupan vaksinasi Jawa Timur adalah yang tertinggi secara nasional. Menurut Khofifah, cakupan itu akan terus ditingkatkan. ’’Sebab, semakin luas cakupan nya, semakin baik,’’ ucapnya, kemarin. (tau/riq/c6/fal/das)
Laporan JPG dan SOLEH SAPUTRA, Jakarta dan Pekanbaru