Pekanbaru Masuk Kota Uji Coba Pembelian BBM Pakai Aplikasi

Nasional | Rabu, 20 Juli 2022 - 10:26 WIB

Pekanbaru Masuk Kota Uji Coba Pembelian BBM Pakai Aplikasi
PERTAMINA (AIDIL ADRI)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pertamina memperluas penerapan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM subsidi. Dari yang awalnya 13 kabupaten/kota, kini menjadi 50 kota/kabupaten yang menjadi prioritas pendaftaran sistem MyPertamina. Dari 50 kabupaten/kota tersebut, termasuk Kota Pekanbaru.

Sebagai tahap awal, pendaftaran ini diprioritaskan pada pengguna dengan domisili atau berencana berpergian ke wilayah 50 kabupaten/kota tersebut. Di Pekanbaru, ertamina menyiapkan lima booth konsultasi subsidi dengan MyPertamina.


Hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat agar mendaftarkan kendaraan dan identitasnya di website subsiditepat.mypertamina.id. "Kami telah menyediakan lima booth konsultasi di Kota Pekanbaru," ujar Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga Taufikurachman, Selasa (19/7).

Booth konsultasi di Kota Pekanbaru tersebut berada di SPBU 14.282.6114 Jalan Riau RT03/02 Air Hitam, SPBU 14.282.635 Jalan Arifin Achmad, SPBU 14.282.667 Jalan Hang Tuah, SPBU 14.284.623 Jalan HR Soebrantas Panam, dan SPBU 14.282.636 Jalan Soekarno Hatta.

Diakuinya, pada tahap ini, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki. Selain itu, selama masa pendaftaran, masyarakat masih bisa membeli BBM subsidi di SPBU dan belum ada pembatasan.  "Pendaftaran bisa melalui website subsiditepat.mypertamina.id, aplikasi MyPertamina dan bisa langsung mendaftar ke beberapa SPBU Pertamina," katanya.

Menurut Taufikurachman, dokumen yang diperlukan untuk mendaftar subsidi tepat MyPertamina yaitu foto KTP, foto diri, foto STNK, foto KIR, foto kendaraan, foto nomor polisi kendaraan, dan foto surat rekomendasi. "Pendaftaran dapat dilakukan di mana saja menggunakan komputer, laptop, dan handphone yang terhubung dengan internet. Pendataan ini kami lakukan untuk memastikan subsidi energi semakin tepat sasaran," ujarnya.

Untuk diketahui, dipilihnya website MyPertamina pun bukan tanpa alasan. Sesuai Peraturan BPH Migas No. 06/2013, penggunaan sistem teknologi IT dalam penyaluran BBM dapat dilakukan.  "Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran subsidi tepat sasaran menggunakan sistem MyPertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 serta sosial media resmi @ptpertaminapatraniaga dan @mypertamina," ujarnya.

Adapun selama masa pendaftaran ini, masyarakat masih bisa membeli pertalite di SPBU dan belum ada pembatasan. Bagi pengguna pertalite dan solar subsidi yang tinggal, berdomisili atau akan melintasi 50 wilayah masuk daftar uji coba, jangan lupa mendaftar sebelum 30 Juli 2022.

Kebijakan beli pertalite wajib daftar ini dikhususkan untuk para pemilik mobil. Pada pendaftaran ini nanti akan ada pencocokan data kendaraan dan identitas dokumen yang dimiliki. Jika data cocok dan sudah berhasil diregistrasi, pengguna akan mendapatkan QR code yang diterima di email atau notifikasi di laman subsiditepat.mypertamina.id.

QR code itu bisa dicetak dan dibawa ke SPBU sehingga bila tidak memiliki aplikasi MyPertamina pun tidak masalah. QR code itu juga yang digunakan untuk transaksi beli BBM subsidi jenis pertalite ataupun biosolar.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, beberapa waktu lalumenjelaskan, pendaftaran kendaraan dilakukan melalui situs subsiditepat.mypertamina.id. Pada proses pendaftaran tersebut, pihaknya akan mencatat sejumlah data. Mulai jenis kendaraan, nomor polisi, hingga mencocokkan dengan surat kendaraan.

’’Saya tegaskan, pendaftaran saat ini kita buka untuk kendaraan roda empat, khususnya pengguna pertalite. Untuk solar sesuai Perpres 191 Tahun 2014. Tolong tekankan lagi, 1 Juli 2022 baru dimulai pendaftaran, registrasi,"tegas Irto.

Dia menggarisbawahi, situs pendaftaran subsiditepat.mypertamina.id dan aplikasi MyPertamina adalah dua hal berbeda."Pendaftaran hanya di subsiditepat.mypertamina.id. Salah kaprah kalau ada orang yang bilang telah men-download aplikasi, ini dua platform yang berbeda,"katanya.

Dia menekankan, dalam proses pendaftaran itu, pembelian dan pembayaran BBM tetap dilakukan seperti biasa. Belum ada yang berubah."Jadi saya luruskan, jangan sampai beranggapan kalau 1 Juli nggak punya QR code lalu ditolak. Itu tidak benar. Selama masa pendaftaran, semua proses pembelian masih seperti biasa,"urai Irto.

Kenaikan Harga BBK Bisa Timbulkan Efek Domino

Di sisi lain, PT Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga beberapa waktu lalu melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM nonsubsidi, seperti pertamax turbo, pertamina dex, dan dexlite.

Untuk wilayah Riau, pertamax (RON 98) terdapat penyesuaian harga dari Rp15.100 menjadi Rp16.900. pertamina dex (CN 53) dari Rp14.300 menjadi Rp17.200. dexlite (CN 51) dari Rp13.550 menjadi Rp15.700 per liter.

Menanggapi hal tersebut, Head Communication and Relation PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut Agustiawan mengatakan, diperlukan pengawasan secara kolektif kolegial antara pemerintah dengan aparat penegak hukum agar distribusi barang bersubsidi bisa lebih tepat sasaran.

"Kami sudah lakukan imbauan bahkan pengetatan penyaluran agar BBM subsidi bisa tepat sasaran. Kami tidak punya wewenang untuk menindak ketika ada oknum yang tidak berhak melakukan pengisian BBM bersubsidi. Kami hanya berhak menindak lembaga penyalur terakhir atau SPBU sesuai kontrak dengan Pertamina," ujarnya.

Namun, kenaikan harga BBM nonsubsidi yang dilakukan oleh pemerintah awal pekan lalu, tidak membuat antrean panjang di SPBU terjadi akibat masyarakat yang mulai beralih ke BBM subsidi. Salah seorang petugas SPBU di Jalan Jenderal Sudirman ,Via mengaku hingga kini belum tampak antrean panjang yang tarjadi akibat pengguna roda empat yang berpindah ke BBM nonsubsidi.

Meskipun begitu, pihaknya tetap melakukan edukasi terkiat aturan baru yang diterapkan oleh Pertamina, di mana setiap pengendara yang ingin membeli solar subsidi atau pertalite, roda 4 harus mendaftarkan secara online dan ofline. "Belum ada antrean lagi. Cuma ya kami tetap sosialisasikan program yang telah dikeluarkan oleh Pertamina, " tuturnya.(anf/ayi/das)

Laporan MUJAWAROH ANNAFI dan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook