JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dugaan penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW membuat mantan Kader Partai Demokrat, Rendra Hadi Kurniawan berurusan dengan hukum.
Penistaan itu terjadi melalui video berdurasi sekitar 1 menit yang diposting di akun media sosial. Usai ditelisik lebih mendalam, terungkap fakta lain dari kasus itu.
Sebab, menurut Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen, Rendra diduga mengalami stres berat dan mengarah kepada gangguan kejiwaan.
Akan tetapi, Ferdinand masih enggan menyebut bahwa Pria asal Sidoarjo itu gila karena belum terbukti secara medis.
"Dugaan kami bahwa yang bersangkutan mungkin mengalami stres berat sehingga mengalami gangguan kejiwaan, tapi kita belum menyatakan dia gila," ucapnya kepada JawaPos.com, Jumat (27/4/2018).
Adapun gangguan kejiwaan ini terlihat dari beberapa video lain yang diposting oleh Rendra di akun media sosialnya. Dalam tayangan-tayangan itu Rendra terekam berbicara dengan pohon.
Bahkan, yang lebih menghebohkan lagi dia sempat mengaku sebagai Imam Mahdi alias Dajjal.
"Kalau kami lihat dari postingan yang bersangkutan, ada beberapa video yang aneh lah, dia mengaku Imam Mahdi, bicara dengan pohon, ketawa sendiri dan segala macam," terangnya.
Diterangkan Ferdinand, gangguan kejiwaan yang dialami oleh Rendra diduga karena situasi keluarganya. Ibunda Rendra, imbuhnya, saat ini tengah menderita penyakit stroke. Di sisi lain, dikabarkan bahwa dia belum lama bercerai dengan istrinya.