JAKARTA dan PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PEMERINTAH mengklaim bahwa pelaksanaan operasi penyekatan pada masa pelarangan mudik hari pertama pada 6 Mei 2021 terkendali. Ribuan kendaraan telah diputar balik hingga kemarin (7/5).
Menurut catatan Polri, jumlah kendaraan yang diputar balik mencapai 23.573 kendaraan hingga Jumat pagi. Kadivhumas Polri Irjen Argo Yuwono menuturkan, puluhan ribu kendaraan itu diduga akan mudik Idulfitri. "Karena itu diputar balik," paparnya.
Dari jumlah tersebut terdapat 12.267 pengendara mobil, 7.352 sepeda motor, 2.148 mobil berpenumpang dan 1.768 kendaraan barang. Untuk larangan mudik kali ini, travel gelap atau berplat hitam juga marak. "Ada sebanyak 75 unit yang ditindak," paparnya.
Kendaraan travel gelap itu ditahan sementara hingga usai larangan mudik. Argo menuturkan, diharapkan masyarakat tidak mencoba mudik dengan menggunakan travel gelap. "Selain penindakan, kami juga melakukan tes swab antigen sebanyak 1.645 kali dan pembagian masker sebanyak 9.385 lembar," paparnya.
Bagian lain, Korlantas memastikan telah menambah jumlah pos penyekatan di Sumatera, Jawa dan Bali. Dari awalnya 333 titik penyekatan menjadi 381 titik penyekatan. Kabag Ops Korlantas Polri Kombespol Rudi Antariksawan menuturkan, penambahan titik penyekatan itu berdasarkan hasil evaluasi. "Masih ada jalur alternatif," paparnya.
Karena itu, dengan penambahan titip penyekatan tersebut, jalur alternatif akan semakin sedikit. Sehingga, peluang untuk lolos penyekatan larangan mudik semakin kecil. "Itu tujuannya," paparnya.
Ratusan Kendaraan Diputar Balik
Pemerintah secara resmi telah memberlakukan larang mudik Idulfitri 1442 H terhitung 6 Mei hingga 17 Mei mendatang. Pemerintah daerah bersama Polri dan TNI di Kabupaten Rohul telah melakukan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19 dengan mendirikan 6 titik pos penyekatan larangan mudik di perbatasan antara Rokan Hulu dengan Sumatera Utara dan Sumatera Barat maupun kabupaten tetangga terhitung 22 April hingga 17 Mei mendatang.
Berdasarkan data Polres Rokan Hulu, dari kegiatan penyekatan larangan mudik di 6 posko yang didirikan sejak 22 April hingga 6 Mei 2021, terdapat 2.158 kendaraan bermotor (ranmor) roda dua, roda empat, mini bus dan bus antarprovinsi yang melintas. Dari jumlah tersebut, 340 kendaraan bermotor dikenakan tindakan tegas di pos penyekatan oleh petugas, dengan memutar balik kendaraan ke daerah asalnya.
Kapolres Rokan Hulu AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH saat dikonfirmasi Riau Pos, Jumat (7/5) menegaskan, Tim Gabungan Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Damkar Rohul telah menjalankan aturan larangan mudik Idulfitri 1442 H.
‘’Pada hari pertama, Kamis (6/5) di 6 titik ada 58 kendaraan bermotor yang diputar balik dari arah Sumatera Utara dan Sumatera Barat, karena ingin mudik ke Riau. Kalau terhitung 22 April hingga 6 Mei ada 340 kendaraan bermotor yang disuruh putar balik ke daerah asal oleh petugas di Pos Penyekatan di Rohul,’’ tuturnya.
Disebutkannya, di 6 pos hampir rata melakukan penindakan terhadap masyarakat yang akan mudik dari Sumut maupun Sumbar maupun sebaliknya. Dia mengaku, sejauh ini belum ada protes dari masyarakat atau pemudik yang telah disuruh putar balik ke daerah asal. Yakni Pos Penyekatan Batu Langkah Besar, Kecamatan Kabun, Pos Simpang TB Desa Tandun Kecamatan Tandun, Pos Rokan IV Koto, Pos Tambusai, Pos Tambusai Utara dan Pos Bangun Purba. Pos Penyekatan di Kecamatan Bangun Purba, Tambusai dan Tambusai Utara untuk memantau pemudik yang masuk dari arah Sumut. Pos Tandun dan Kabun memantau kendaraan yang masuk dari Sumbar.
Sementara Pos Rokan IV Koto untuk memantau kendaraan dari arah Pasaman Timur (Sumbar) dan Pos Penyekatan di Desa Bonai Darussalam Kecamatan Bonai Darussalam yang berbatasan dengan Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.
"Terhitung 22 April hingga 5 Mei, petugas di 6 pos penyekatan telah lakukan sosialisasi kepada masyarakat yang masuk ke wilayah Rohul, untuk tidak mudik tahun ini. Dengan memberikan edukasi dan imbauan humanis kepada masyarakatdengan menyampaikan rujukan peraturan yang dikeluarkan pemerintah,’’ katanya.
Dijelaskan, masyarakat diberi pemahaman untuk tidak mudik dan di rumah saja. Dengan mengajak masyarakat untuk sadar arti penting di rumah saja, tanpa mudik atau berpergian ke daerah lain atau luar Kabupaten Rohul.