JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tengah melakukan penelusuran tentang tenaga medis yang terpapar virus corona (COVID-19). Organisasi profesi itu telah membentuk tim audit yang bergerak mandiri tanpa data pemerintah.
Menurut Ketua Umum IDI Daeng M Faqih, pihaknya tidak memperoleh data dari pemerintah tentang tenaga medis yang terpapar virus mematikan itu. "Terus terang kami tidak mendapatkan data langsung dari pemerintah, maka PB IDI membentuk tim audit untuk menelusuri siapa saja yang meninggal akibat COVID-19 dan yang terinfeksi," ujar Faqih dalam diskusi secara virtual, Sabtu (18/4).
Faqih menjelaskan, saat ini sudah puluhan tenaga medis yang meninggal dunia akibat COVID-19. "Terakhir yang meninggal karena COVID-19 yang kami dapat informasi sebanyak 44 orang," sebutnya.
Selain itu, ada banyak tenaga medis yang positif terjangkiti COVID-19. Yang terkini adalah penularan COVID-19 terhadap puluhan tenaga medis di RSUP Kariadi, Semarang.
"Informasi terakhir dari RS Kariadi ada 46 orang tenaga medis terpapar," tutur Faqih.
Menurut Faqih, lonjakan angka tenaga medis yang terjangkiti COVID-19 itu karena ada penularan dari seorang dokter spesialis. Merujuk hasil penelusuran, dokter tersebut menangani pasien yang belakangan diketahui telah terjangkiti virus corona.
IDI juga mencatat petugas medis di Jakarta yang terjangkiti COVID-19. "Kemudian yang terpapar infeksi di Jakarta saja sudah melebihi 80 petugas medis," katanya.(mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal