Rawan Tsunami, Pesisir Serang-Pandeglang Ditata Ulang

Nasional | Sabtu, 29 Desember 2018 - 16:56 WIB

Dia mengungkapkan ada rencana untuk membeli lahan yang berada di dekat pantai itu. “Untuk menata warung-warung mereka,” imbuh dia.

Sementara itu, dari pos pengamatan GAK itu terlihat samar penampakan Gunung Rakata. Karena, tertutup awan kelabu dan hujan. Sedangkan GAK yang berjarak sekitar 40 km dari pos itu hanya sepintas terlihat kepulan asap abu-abu kehitaman membumbung tinggi. Jonan yang mengunjungi pos tersebut sempat juga mengamati menggunakan teropong. “Tidak terlalu kelihatan secara visual. Tapi bisa kita pantau aktivitas di sana (GAK) pakai seismograf,” ujar Jonan.

Baca Juga :Gempa Kekuatan 3.2 M Kembali Guncang Kuansing

Di pos pantau yang berada di ketinggian 30 meter dari permukaan laut itu ada seismograf, sensor infrasonik untuk mencatat suara letusan, hingga pencatat arah angin untuk memetakan arah abu vulkanis.

Hasil pencatatan seismograf itu juga dibagi dua, ada yang mencatat getaran besar dan getaran yang lebih kecil. Dari hasil pencatatan amplitudonya sekitar 25 milimeter kemarin (28/12). Sedangkan pada Kamis (27/12) sampai rata-rata 35 milimeter. “Aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau yang sekarang ini tak ada seperempat daripada September tahun ini,” ungkap Jonan.

Saat ini seismograf hanya terpasang di Pulau Sertung. Seismograf di GAK sudah tak mengirimkan data lagi sejak Sabtu (22/12). Ada rencana pemasangan alat serupa di Pulau Panjang dan Pulau Rakata yang jaraknya dengan GAK sekitar 4 km.

“Saya minta yang dipasang di kaki GAK udah rusak berapa kali ini dipindahlah. Pinjam alat dari tempat lain,” ungkap dia.

Ditemui di Jakarta, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kemarin membeberkan jumlah korban teranyar. Jika sebelumnya data BNPB mencatat ada 430 korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda, kemarin dia meralat hal itu. Menurut data teranyar, ada 426 korban meninggal.

”Menurunnya jumlah yang meninggal dikarenakan dobel pendataan. Mayat yang ditemukan di perbatasan Serang, juga dicatat di Pandeglang,” ungkapnya.

Sutopo juga menjelaskan bahwa Kamis lalu (27/12) Gubernur Banten Wahidin Halim menetapkan tanggap darurat untuk wilayahnya. Hal itu dikarenakan Serang dan Pandeglang juga telah menetapkan masa tanggap darurat. ”Untuk tanggap darurat di Banten sampai 9 Januari,” ujarnya. (jun/lyn/wan/idr/agm/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook