Rawan Tsunami, Pesisir Serang-Pandeglang Ditata Ulang

Nasional | Sabtu, 29 Desember 2018 - 16:56 WIB

SERANG (RIAUPOS.CO) - Pemerintah akan menata ulang zonasi kawasan pesisir pantai sepanjang Serang dan Pandeglang. Sejumlah lokasi yang dianggap rawan terjangan tsunami akan dilarang untuk bangunan permukiman. Kajian segera dilakukan dengan melibatkan peneliti Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menteri ESDM Ignasius Jonan me­ngatakan, akan mengirim teknisi atau peneliti untuk memetakan zonasi di kawasan pantai Serang dan Pandeglang. Pantai-pantai tersebut menghadap Gunung Anak Krakatau (GAK) itu. Jaraknya sekitar 40 kilometer.

Baca Juga :Gempa Kekuatan 3.2 M Kembali Guncang Kuansing

“Kami kirim juga tim teknis dari Badan Geologi untuk studi zonasi,” kata Jonan setelah meninjau pos pengamatan GAK Badan Geologi Kementerian ESDM di Pasauran, Kecamatan Cinangka, Serang, Jumat (28/12).

Tsunami pada Sabtu (22/12) malam itu menerjang hampir sepanjang pantai mulai Anyer di Serang hingga Kecamatan Sumur dekat Taman Nasional Ujung Kulon di Pandeglang. Sedikitnya 426 orang meninggal dunia dan ratusan bangunan rusak. Mayoritas adalah villa atau hotel yang letaknya di dekat pantai. Seperti kompleks Hotel Mutiara Carita, Villa Stephanie, hingga Tanjung Lesung Beach Hotel. Hingga kemarin, di pantai Anyer sisa puing berupa kayu dan atap dari dedaunan masih banyak berserakan di sekitar pantai yang diterjang tsunami.

Lebih lanjut Jonan menuturkan tim peneliti itu akan memetakan daerah mana saja yang aman. Dan lokasi-lokasi yang berbahaya untuk ditempati.

“Kalau tidak (aman, red) tentu ya harus dipindah. Atau dibikin tanggul,” kata mantan menteri perhubungan itu.

Sedangkan pembangunan breakwater atau pemecah ombak biasanya digunakan untuk pelayaran.

“Bukan untuk hotel,” ungkap dia.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menambahkan, pihaknya juga sudah mengirimkan surat kepada pemerintah pusat untuk pengaturan zonasi. Dia sudah membicarakan itu dengan Menteri Jonan di sela-sela kunjungan ke pos pengamatan.

“Ini hotel terlalu nempel ke barat di bibir pantai. Membahayakan tamu,” ujar Tatu.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook